Teknik pemijahan ikan patin yang tepat menjadi kunci kesuksesan dalam budidaya. Perlu Bapak/Ibu ketahui, pemijahan ikan patin yang benar akan menghasilkan benih ikan patin yang berkualitas.
Apa itu pemijahan ikan patin? Mungkin bagi para Pembudidaya pemula kata pemijahan cukup asing di telinga. Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan betina untuk menghasilkan telur.
Ikan patin menghasilkan telur dan proses pemijahan dilakukan untuk mendapatkan benih ikan patin. Jumlah telur ikan patin yang dihasilkan bisa mencapai 323.500 butir telur dari satu induk. Cukup banyak bukan?
Jika Bapak/Ibu melakukan pemijahan ikan patin sendiri, maka benih yang dihasilkan dapat dijual ke Pembudidaya ikan. Selain itu, bisa juga Bapak/Ibu besarkan sendiri, sehingga menghemat biaya pembelian benih. Lalu bagaimana teknik pemijahan ikan patin?
Sebelum Bapak/Ibu memijah ikan patin, maka tahap pertama yang perlu dilakukan yaitu membedakan ikan patin jantan dan betina. Selain itu, Bapak/ibu harus memilih ikan patin yang sudah dewasa untuk dipijahkan.
Cara membedakan ikan patin jantan dan betina bisa dilihat dari ukuran tubuh, warna kulit, dan bentuk alat kelamin. Ikan patin jantan memiliki tubuh ramping dan panjang, sedangkan betina memiliki tubuh gemuk dan agak pendek. Selain itu, patin jantan memiliki warna kulit cerah agak kemerahan dengan satu alat kelamin yang panjang, sedangkan patin betina memiliki warna kulit agak kusam dan halus dengan dua lubang alat kelamin.
Bapak/Ibu perlu memilih ikan patin yang sudah dewasa agar pemijahan dapat sukses. Ciri-ciri induk ikan patin yang siap dipijahkan bisa dilihat dari umurnya, bentuk dan ukuran tubuh, keadaan alat kelamin, dan respon ikan terhadap pakan tambahan.
Berikut detail cara memilih induk ikan patin yang siap dipijahkan:
Teknik pemijahan ikan patin dapat dilakukan secara alami dan buatan. Namun, pemijahan secara alami sering digunakan oleh para Pembudidaya, karena prosesnya mudah dan hasilnya juga baik.
Ini dia 6 teknik pemijahan ikan patin yang perlu Bapak/Ibu ketahui!
Bapak/Ibu harus menggunakan sumber air yang bersih untuk pemijahan ikan patin. Pastikan juga air tidak terkontaminasi dan bebas dari penyakit. Caranya menggunakan air dari sungai dan air tanah, serta air sumur
Selain itu, pastikan suhu air 25-30 derajat celcius dengan kandungan oksigen terlarut >4 mg/l. pH air optimal berada pada rentang 6.0-8.5.
Bapak/Ibu membutuhkan kolam pemijahan induk yang memiliki saluran sirkulasi air yang baik. Hal ini bertujuan agar kualitas air budidaya dapat terjaga.
Ada 3 jenis kolam yang perlu disiapkan untuk proses pemijahan. Pertama yaitu kolam penetasan yang berukuran 15-20 liter. Kedua yaitu kolam pendederan yang dapat berukuran 2 x 1 x 0.6 m dan kolam pembesaran ikan patin.
Tidak semua ikan patin dapat menghasilkan bibit yang baik. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu menyeleksi indukan yang berpotensi menghasilkan benih unggul.
Selain itu, Bapak/Ibu juga harus memilih indukan patin yang sudah dewasa. Nah, cara untuk menyeleksi indukan patin yang tepat dapat Bapak/Ibu lihat sudah kami bahas sebelumnya.
Ikan patin yang telah diseleksi dimasukan ke dalam kolam khusus untuk pemeliharaan indukan patin. Proses ini dilakukan agar indukan patin dapat mantang sehingga bisa dipijahkan.
Saat proses pemindahan, hendaknya Bapak/Ibu menangkap indukan secara-hati agar tidak stress. Selanjutnya, lakukan pemuasaan selama 2 hari terhadap indukan agar mempermudah mengenali indukan yang sudah berisi telur.
Indukan ikan patin jantan dan betina dimasukan ke dalam satu kolam untuk pemijahan. Biarkan indukan melakukan perkawinan secara alami.
Pada tahap ini dilakukan pemberian pakan, pemberian suplemen dan pantau perkembangan ikan patin. Umumnya ikan melakukan pemijahan pada malam hari.
Maka keesokan harinya Bapak/Ibu dapat memantau apakah ikan sudah sudah bertelur. Jika sudah, pindahkan telur ke dalam kolam penetasan.
Telur ikan patin dibiarkan hingga telur menetas menjadi larva. Larva sangat rentan sehingga Bapak/Ibu perlu merawatnya dengan hati-hati.
Dengan pemberian pakan yang tepat dan manajemen kualitas air. Tentunya menjadi kunci agar larva ikan dapat bertahan hidup.
Selanjutnya, benih ikan patin dapat Bapak/Ibu jual ke Pembudidaya maupun digunakan sendiri untuk pembesaran ikan patin.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Sebelumnya Bapak/Ibu sudah mengetahui teknik pemijahan ikan patin yang benar. Namun jika Bapak/Ibu masih ingin belajar lebih dalam mengenai teknik pemijahan ikan patin, dapat menggunakan aplikasi eFisheryKu.
eFisheryKu merupakan pusat informasi budidaya dan akuakultur yang bisa bantu Bapak/Ibu belajar budidaya lebih cepat dengan informasi yang tepat.
Aplikasi eFisheryKu menyediakan artikel dan pembelajaran edukatif, buat belajar budidaya Bapak/Ibu menjadi lebih mudah dan cepat. Jadi disini Bapak/Ibu dapat belajar teknik pemijahan ikan patin lebih lanjut. Selain itu, Bapak/Ibu bisa mendapatkan akses ke lembaga finansial untuk membantu mendukung bisnis budidaya ikan Bapak/Ibu.
Tunggu apalagi? Yuk, download eFisheryKu dengan klik tombol di bawah ini!
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi