Sterilisasi air tambak udang merupakan perlakuan khusus untuk memastikan udang terbebas dari bakteri, virus, dan penyakit melalui air sebagai media budidaya. Persoalan budidaya udang yang sering kali terjadi adalah pencemaran lingkungan dan penyakit, sedangkan udang tidak memiliki sistem imun adaptif, sehingga sulit memperbarui sistem proteksi tubuhnya.
Tak sedikit juga terjadi Early Mortality Syndrome (EMS) atau kematian dini pada udang di awal fase budidaya yang disebabkan sistem imunitas tubuh yang tidak diperbarui. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya Bapak/Ibu perlu melakukan sterilisasi air tambak udang untuk membantu udang menciptakan sistem imun adaptifnya.
Para Petambak sering mengalami persoalan di mana udang mudah sakit, bahkan hingga kematian dini dan ancaman lingkungan. Dua hal tersebut berkaitan erat dengan bakteri dan virus yang dapat menyerang udang.
Masalahnya adalah udang hanya memiliki sistem kekebalan tubuh alami yang terdiri dari sistem respons seluler dan respons humoral. Sedangkan untuk makhluk hidup, dibutuhkan sistem imunitas tubuh yang bersifat adaptif, artinya sistem imun tersebut dapat memperbarui diri sejalan dengan banyaknya virus dan bakteri baru di sekitar lingkungannya.
Kasus udang mengalami kematian sejak kecil atau Early Mortality Syndrome menambah deretan persoalan kesehatan udang saat proses budidaya, sehingga Bapak/Ibu perlu lebih waspada saat melakukan budidaya udang.
Sejalan dengan itu, saat sistem imun adaptif yang tidak berkembang, maka sistem immunological memory atau memori imunologis pun turut mati. Padahal sistem memori imunologis ini memiliki sistem kekebalan tubuh adaptif yang dapat mendeteksi antigen-antigen khusus sehingga menghasilkan sistem imunitas baru setiap harinya.
Menanggulangi hal ini, Kurtz dan Franz melakukan observasi di tahun 2003, yang menghasilkan pernyataan bahwa sistem imunitas adaptif pada kelompok avertebrata bisa saja muncul bila dirangsang menggunakan metode imunostimulan, atau senyawa pembangkit sistem imun lainnya. Misalnya, mengelaborasi hemosit dengan senyawa imunostimulan seperti bakteri khusus, Lipopolisakarida, dan Glukan.
Salah satu cara untuk merangsang sistem imunitas udang adalah dengan melakukan sterilisasi air pada tambak udang. Cara ini lebih ramah lingkungan daripada penambahan kaporit.
Sterilisasi air tambak udang merupakan metode khusus merawat lingkungan udang dengan cara melarutkan atau menjaga kualitas air tambak agar terbebas dari penyakit udang, serta menjaga imunitas tubuhnya. Manfaat perawatan khusus sterilisasi air pada tambak udang, antara lain:
Ada 2 tahapan untuk melakukan sterilisasi air tambak udang, yakni melakukan prefiltrasi dan desinfeksi. Berikut ini alur sterilisasi berdasarkan 2 tahapan tersebut.
Untuk mendukung kelancaran proses sterilisasi pada tambak udang, ada 4 poin yang perlu diperhatikan, di antaranya melakukan kalibrasi terhadap semua alat ukur yang digunakan, melakukan sterilisasi terhadap kolam dan peralatan budidaya, parameter kualitas air, dan sistem aerasi.
Kalibrasi merupakan aktivitas memeriksa dan mengatur akurasi dari setiap alat ukur yang akan digunakan pada aktivitas budidaya dengan cara membandingkannya dengan standarisasi ukuran, sehingga hasil dari pengukuran tersebut benar-benar akurat dan konsisten dengan instrumen pengukur pendukung lainnya.
Pada kasus budidaya, beberapa alat pengukur yang akan digunakan misalnya saja seperti pH meter, DO meter, refraktometer, hingga alat khusus penguji kimia. Pastikan semua alat ukur yang akan digunakan telah terkalibrasi sehingga menghasilkan data yang akurat untuk menggambarkan kondisi tambak.
Sebelum melakukan sterilisasi air pada tambak udang, sebaiknya lakukan sterilisasi terhadap kolam dan peralatan terlebih dulu menggunakan spray desinfektan bertekanan tinggi, seperti natrium hipoklorit sebanyak 30 ppm dan asam trikloro isosianurat atau TCCA sebanyak 10 ppm.
Kemudian, sikat bagian lapisan kolam agar biofilm terangkat. Lalu, buang sisa lumpur hasil siklus sebelumnya yang mengandung banyak patogen dan komponen berbahaya lainnya bagi udang.
Apabila ditemukan adanya penyebaran penyakit pada siklus sebelumnya, maka untuk mengantisipasinya, Bapak/Ibu dapat menggunakan kapur dengan tingkat asam basa atau pH sebesar 11. Tujuannya untuk menghilangkan spora dan mengantisipasi penyebaran penyakit pada siklus berikutnya.
Pengujian parameter ini cukup penting dilakukan untuk mengetahui pada tingkatan atau dosis seperti apa udang mampu bersahabat dengan bahan kimia, juga menentukan kondisi udang mengalami stress terhadap bahan kimia tersebut.
Misalnya saja penggunaan nitrit, bila terdapat kandungan amonia di dalam tambak, bagaimana cara udang merespons semua bahan kimia tersebut. Apakah udang mulai merasa stress saat berhadapan dengan senyawa tersebut, atau justru sebaliknya. Namun, sebagai catatan bahwa khusus udang-udang tertentu yang sudah menggunakan obat-obatan mengandung senyawa kimia untuk dibesarkan akan memiliki tingkat toleransi yang cukup baik pada dosis senyawa tertentu. Oleh karena itu, perlu melakukan variasi pemeriksaan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Untuk melancarkan proses desinfeksi kimia sebagai salah satu tahapan sterilisasi air tambak udang, diperlukan sistem aerasi yang dapat bekerja dengan maksimal. Sistem aerasi yang menggunakan aerator memiliki fungsi utama sebagai penyuplai oksigen terlarut pada air. Adapun fungsi lainnya adalah untuk membantu proses oksidasi gas beracun yang terkandung dan menghilangkan stratifikasi pada air.
Secara garis besar, penggunaan aerator sendiri terbagi ke dalam 3 kondisi, antara lain:
Kendati demikian, ada satu kondisi di mana penggunaan aerator saja tidak bisa mencukupi kebutuhan oksigen terlarut. Misalnya saja saat cuaca mendung dalam waktu yang cukup panjang ataupun saat ditemukan kematian massal phytoplankton. Untuk mencukupi kadar oksigen terlarut, beberapa aerator khusus yang bisa digunakan, seperti:
Ahli Akuakultur merekomendasikan Aqualisan sebagai salah satu produk desinfeksi terbaik yang ramah lingkungan dan efektif digunakan daripada produk desinfektan lainnya karena memberikan hasil yang lebih signifikan dan maksimal. Aqualisan mengandung asam perasetat (PAA) yang merupakan gabungan senyawa asam asetat, hidrogen, peroksida, dan air.
Dapatkan diskon hingga 50% untuk pembelian kebutuhan budidaya udang hanya dengan mengisi data diri Bapak/Ibu pada formulir di bawah ini. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Adapun manfaat penggunaan Aqualisan, antara lain:
Bapak/Ibu dapat membeli Aqualisan dan produk desinfektan lainnya di Toko Budidaya pada aplikasi eFarm. Selain produk desinfektan, Toko Budidaya juga menjual berbagai peralatan dan produk untuk menunjang proses budidaya udang. Menariknya, Bapak/Ibu berkesempatan mendapatkan berbagai macam promo sehingga mendapatkan produk berkualitas terbaik dengan harga murah. Yuk, segera download eFarm saat ini juga!
Untuk mencegah terjadinya Early Mortality Syndrome (EMS) atau kematian dini pada udang di awal fase budidaya, Petambak dapat melakukan sterilisasi menggunakan desinfektan untuk mengontrol patogen. Lakukan proses ini saat proses persiapan tambak.
Proses sterilisasi air tambak udang penting untuk dilakukan agar patogen penyakit yang terkandung di dalam air mati, menekan angka risiko udang terpapar virus dan bakteri, tambak terbebas dari organisme carrier dan hama, menciptakan ekosistem lingkungan yang steril bagi udang serta solusi untuk mengatasi persoalan udang kecil cepat mati.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi