Cara siphon tambak udang cukup mudah dan bisa Bapak/Ibu lakukan dengan mengikuti tutorial pada artikel berikut ini. Namun, sebelumnya perlu diketahui bahwa metode siphon penting untuk Bapak/Ibu lakukan untuk membersihkan limbah lumpur yang mengendap di dasar tambak udang menggunakan saluran pembuangan khusus.
Endapan lumpur tercipta dari sisa pakan, bangkai plankton, dan metabolisme udang itu sendiri sehingga ada banyak materi organik yang mengendap dan mempengaruhi kualitas air, khususnya kadar oksigen terlarut. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya metode siphon dan cara siphon tambak udang yang benar.
Siphon tambak udang merupakan cara mengatasi lumpur tambak udang menggunakan selang siphon yang terkoneksi dengan saluran pembuangan yang berada di luar tambak dengan memanfaatkan gaya gravitasi dan tekanan air.
Sisa pakan dan limbah organik yang mengendap dan berubah menjadi lumpur akan tersimpan di dalam tandon pembuangan atau IPAL terlebih dulu. Kemudian, selang siphon akan menyedot lumpur dari dasar tambak dan keluar melalui saluran pembuangan.
Selain membersihkan lumpur yang mengendap di dasar tambak, metode siphon juga dapat mendeteksi molting dan kematian pada udang, mencegah udang terjangkit penyakit, dan menjaga kualitas air.
Membersihkan tambak udang menggunakan metode siphon penting untuk dilakukan, khususnya bila tambak udang memiliki endapan lumpur di bagian dasarnya. Manfaat utama siphon adalah membersihkan dan menjaga kualitas tambak air udang dari endapan lumpur.
Tumpukan lumpur yang tidak terkontrol akan menciptakan kandungan amonia yang tinggi pada air dan juga hidrogen sulfida. Dua senyawa tersebut sangat berbahaya bagi udang dan dapat mengancam kelangsungan hidupnya hingga potensi kematian massal.
Adanya limbah lumpur pada tambak udang dapat menimbulkan bau busuk dan menjadi tempat penyimpanan berbagai jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit bagi udang, salah satunya adalah bakteri vibrio. Bakteri vibrio merupakan jenis bakteri anaerob fakultatif yang dapat menyebabkan penyakit vibriosis.
Selain itu, manfaat siphon adalah membantu pertumbuhan hewan akuakultur di dalam tambak, membantu indera penglihatan udang agar dapat melihat dengan jelas, proses respirasi, menghindari kematian dini, dan molting pada udang.
Cara siphon tambak udang yang benar dan runtut yakni dimulai dari mempersiapkan central drain, memasang selang siphon, dan menghisap sebagian lumpur. Teknik menghisap yang digunakan, cara membuang lumpur yang benar, dan alternatif cara lain untuk mengendalikan lumpur juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
Central drain atau shrimp toilet merupakan wadah atau media khusus yang sengaja dibuat untuk menyimpan lumpur-lumpur yang akan tersedot melalui saluran pembuangan. Idealnya shrimp toilet memiliki luas 5-7% dari total luas kolam dengan kedalaman 0,5-1 meter serta didesain melandai.
Langkah berikutnya adalah memasang selang siphon atau saluran pembuangan menuju bagian luar tambak. Selang tersebut akan tersambung dengan central drain tempat penampungan lumpur. Nantinya lumpur-lumpur tersebut akan tersedot dan keluar mengalir menuju central drain melalui selang siphon.
Perlu digaris bawahi bahwa penutup saluran pembuangan harus terbuka agar dapat mengalirkan lumpur yang akan dibuang. Selain itu, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan air pengganti karena biasanya lumpur yang keluar akan membawa air dari tambak.
Terdapat 2 teknik yang bisa Bapak/Ibu terapkan untuk menyedot lumpur dari dasar tambak, yakni teknik menggunakan pompa atau mesin khusus, dan teknik tanpa pompa. Teknik yang menggunakan pompa atau mesin khusus diklaim lebih efektif dalam membersihkan lumpur, sebab proses penyedotannya akan terjadi dalam durasi singkat. Akan tetapi, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan biaya yang cukup besar untuk membeli dan mengoperasikan pompa tersebut.
Sedangkan teknik tanpa pompa yang dimaksud adalah teknik penyedotan lumpur yang mengandalkan gaya gravitasi. Teknik ini dinilai lebih mudah dan murah. Kekurangannya adalah teknik gaya gravitasi hanya bisa dilakukan saat elevasi permukaan dasar tambak memiliki tinggi yang sama dari elevasi saluran pembuangan yang didesain mengitari tambak menuju central drain.
Limbah lumpur tersebut mengandung senyawa kimia yang cukup berbahaya sehingga saat menyedotnya, Bapak/Ibu tak bisa langsung membuangnya begitu saja. Hal ini dapat mencemari lingkungan di sekitarnya.
Cari tahu terlebih dahulu bagaimana cara mengolah limbah lumpur tersebut sebelum akhirnya dibuang ke perairan bebas. Misalnya dengan mengendapkan lumpur dalam beberapa hari lalu menggunakan metode khusus untuk mengurai konsentrasi limbah yang sesuai dan tepat.
Untuk memaksimalkan metode siphon, Bapak/Ibu bisa mengkombinasikannya dengan metode lain dalam menjaga kualitas tambak, antara lain:
Sekalipun lumpur memiliki kandungan berbahaya bagi biota tambak, akan tetapi kehadiran lumpur sebenarnya masih dibutuhkan tambak sebagai bioreaktor yang berperan langsung terhadap siklus hara tambak udang.
Saat Bapak/Ibu mengisap habis lumpur, maka yang akan terjadi adalah fluktuasi berlebih terhadap senyawa nitrogen seperti amonia, nitrat, dan nitrit. Oleh karena itu, tujuan metode siphon ini sebenarnya untuk mengendalikan jumlah lumpur di dalam tambak.
Apabila lumpur yang tersedot terlalu banyak, maka dampaknya adalah terciptanya sarang bakteri patogen seperti bakteri vibrio. Di sisi lain, bila lumpurnya masih ada atau tersedot dalam jumlah sedikit juga membuat lumpur akan teraduk dengan air, dan kandungan berbahaya di dalamnya akan bercampur dengan air tambak.
Persoalan terbesar budidaya udang adalah udang mudah terpapar bakteri dan wabah penyakit tertentu, sehingga pemeliharaannya harus ekstra hati-hati dan lebih cermat. Kini, Bapak/Ibu Petambak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendampingan gratis dalam mengatur manajemen budidaya, khususnya tambak udang.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Konsultasikan persoalan budidaya udang Bapak/Ibu pada ahlinya di eFarm melalui fitur khusus Konsultasi Budidaya eFarm. Ada banyak ahli Akuakultur dan budidaya udang yang siap berdiskusi dengan Bapak/Ibu secara online. Mulai dari persoalan pakan, pengolahan air dan limbah, tips mencegah penyakit, hingga rekomendasi manajemen budidaya lainnya.
Yuk segera download eFarm sekarang juga!
Lumpur yang mengendap di bagian dasar tambak udang perlu dikontrol dan dibuang secara rutin sebab limbah lumpur tersebut mengandung banyak virus dan bakteri, salah satunya adalah bakteri vibrio. Bakteri vibrio merupakan jenis bakteri anaerob fakultatif yang dapat menyebabkan penyakit vibriosis.
Membersihkan tambak udang menggunakan metode siphon penting untuk dilakukan khususnya bila tambak udang memiliki endapan lumpur di bagian dasarnya. Lumpur tersebut tercipta dari limbah sisa pakan udang, jasad plankton dan hasil metabolisme udang yang mengendap. Jika tidak terkontrol maka kandungan amonia dan hidrogen sulfida yang tinggi akan berbahaya bagi udang.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi