Salinitas air tambak udang vaname yang fluktuatif dapat mempengaruhi konsentrasi rata-rata zat garam perairan tambak. Perairan tambak udang vaname yang memiliki tingkat salinitas stabil akan mengoptimalkan kelangsungan hidup udang vaname. Penasaran bagaimana cara mengontrol salinitas air tambak udang vaname? Simak selengkapnya di artikel ini!
Pengaruh salinitas air tambak udang vaname dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh salinitas air secara langsung terdiri dari proses osmotik pada osmoregulasi, kemampuan pencernaan udang vaname, dan absorbsi pakan. Sedangkan, pengaruh salinitas secara tidak langsung lebih mengarah ke kualitas air seperti salinitas, pH, dan oksigen terlarut.
Udang vaname membutuhkan air dengan salinitas 15-25 ppt, sedangkan udang windu membutuhkan air dengan salinitas 20–25 ppt. Dibutuhkan pengamatan yang lebih teliti untuk mempertahankan salinitas air tambak udang vaname agar mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Perbedaan musim dapat mempengaruhi salinitas air tambak. Pada umumnya, fluktuasi salinitas air tambak disebabkan oleh air hujan, ketidaksemibangan fitoplankton, dan amonia. Tingkat konsentrasi amonia yang aman pada udang vaname sebesar 0,1 mg/L, sedangkan tingkat konsentrasi kadar amonia yang menyebabkan kematian pada udang vaname sebesar < 1,29 mg/L.
Perubahan salinitas mudah terjadi seiring dengan perubahan cuaca, sehingga para Petambak perlu melakukan pengecekan salinitas air tambak secara berkala dan segera mengatasinya apabila terjadi perubahan yang cukup drastis.
Berikut cara mengatasinya:
Baca Juga: Ini Tips Merawat Tambak Udang Vaname di Musim Hujan!
Perlu diketahui bahwa toleransi udang akan perubahan salinitas hanya sebesar 5 ppt. Maka dari itu, Bapak/Ibu perlu melakukan pengecekan salinitas air, kadar oksigen, dan kontrol pemberian pakan secara teratur. Jika salinitas air tambak udang vaname fluktuatif, maka dapat dipastikan udang vaname akan stres dan mengakibatkan kematian massal di tambak Bapak/Ibu.
Namun, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir. eFishery hadir untuk menjadi rekan budidaya Bapak/Ibu melalui aplikasi budidaya udang, yaitu eFarm!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
eFarm adalah aplikasi manajemen pengelolaan tambak yang menyediakan solusi lengkap untuk berbagai permasalahan di tambak Bapak/Ibu. Salah satu fitur yang bisa Bapak/Ibu manfaatkan adalah Konsultasi Budidaya, di mana Bapak/Ibu bisa berkonsultasi dengan ahli budidaya untuk mendapatkan langkah penanganan/perawatan tambak yang tepat, termasuk dalam hal menjaga salinitas air tambak.
Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasikan masalah budidaya udang melalui eFarm sekarang!
Idealnya, salinitas air tambak udang memiliki nilai sebesar 10-35 ppt. Namun, kebutuhan tingkat salinitas setiap udang berbeda-beda. Udang vaname membutuhkan air dengan salinitas 15-25 ppt, sedangkan udang windu membutuhkan air dengan salinitas 20-25 ppt.
Tingkat konsentrasi amonia yang aman pada udang vaname sebesar 0,1 mg/L, sedangkan tingkat konsentrasi kadar amonia yang menyebabkan kematian pada udang vaname sebesar < 1,29 mg/L.
Petambak perlu melakukan pengecekan salinitas air tambak secara berkala dan segera mengatasinya apabila terjadi perubahan yang cukup drastis. Apabila terjadi penurunan salinitas pada kolam yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, Petambak dapat menambahkan air bersalinitas (air laut) hingga salinitas sesuai dengan salinitas yang diharapkan. Apabila nilai salinitas tinggi yang diakibatkan oleh penguapan air pada musim panas, petambak dapat menurunkan salinitas dengan menambahkan air tawar (tidak bersalinitas) hingga didapatkan nilai salinitas yang diharapkan.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi