Kembung menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang ikan lele. Dalam kasus terparahnya, penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada ikan lele. Lantas, apa penyebab lele kembung?
Penyakit lele perut kembung merupakan penyakit di mana lele mengalami gangguan pertumbungan secara langsung maupun tidak langsung karena kesulitan bergerak.
Gangguan kesehatan lele ini diakibatkan bakteri jahat yang bisa menyerang semua jenis dan ukuran lele, baik ikan lele berukuran kecil maupun lele yang sudah dewasa. Apabila Bapak/Ibu tak dapat mengatasinya, konsekuensi terburuknya adalah banyak ikan lele yang akan mati.
Salah satu gejala ikan lele kembung yang mudah terdeteksi Pembudidaya ikan adalah saat ikan lele sering terlihat mengapung di permukaan air. Ikan lele juga terlihat kurang berenergi daripada hari-hari biasanya. Supaya Bapak/Ibu bisa melakukan tindakan pengobatan dan pencegahan, sebaiknya ketahui terlebih dulu gejala-gejala lele kembung.
Perhatikan dengan saksama, apakah ada lele yang Bapak/Ibu budidaya memilki ciri fisik berupa perut yang lebih besar dibandingkan biasanya. Bila Bapak/Ibu kesulitan untuk memperhatikannya, Bapak/Ibu bisa acak memilih beberapa ikan untuk dijadikan sampling dan perhatikan apakah perutnya berukuran lebih besar dibandingkan hari-hari biasanya.
Jika menemukan lele yang memiliki ciri fisik tersebut, Bapak/Ibu bisa menekan perutnya secara perlahan dan rasakan apakah terasa lembut atau tidak. Ikan lele kembung memiliki perut yang halus bila disentuh.
Untuk membuktikannya, Bapak/Ibu bisa membelah perut tersebut. Jika ikan lele kembung, akan ada cairan bening yang keluar dari dalam perut.
Umumnya, lele jarang sekali terlihat berenang dan mengapung di permukaan kolam, terlebih lagi bila lele sudah memasuki usia dewasa. Kendati demikian, bila ada ikan lele yang sering terlihat berenang dan mengapung di permukaan kolam, maka Bapak/Ibu perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena hal tersebut merupakan gejala penyakit lele kembung.
Gejala lainnya adalah penurunan nafsu makan. Lele memiliki kebiasaan selalu agresif saat diberi pakan.
Namun bila ada lele yang terlihat kurang agresif, ikan tersebut sedang mengalami penurunan nafsu makan. Penurunan nafsu makan ini disebabkan dari cairan bening yang mengendap di dalam perut ikan sehingga ikan kehilangan nafsu makannya.
Gejala yang terakhir adalah ikan lele berenang miring. Ikan yang terpapar penyakit lele kembung ini cenderung sulit mengatur keseimbangan tubuhnya saat berenang sehingga berenang dalam kondisi miring.
Baca Juga: Tips & Trik Lengkap Budidaya Ikan Lele untuk Pemula
Penyebab lele kembung diklasifikasikan ke dalam dua faktor, yakni faktor internal yang berasal dari dalam tubuh lele itu sendiri dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kondisi lingkungan ekosistem. Berikut ini 8 penyebab lele mengalami perut kembung.
Untuk melindungi sekaligus membersihkan dirinya, lele memanfaatkan lendir yang keluar dari kulitnya. Fungsi lendir adalah sebagai pengangkat kotoran yang menempel pada tubuh ikan lele. Pasalnya, ikan lele tidak memiliki sisik sehingga memproduksi lendir untuk melindungi diri.
Lendir ini mengandung senyawa amonia dan tercampur begitu saja pada air kolam. Bila Bapak/Ibu menggunakan jenis kolam tanah, maka senyawa amonia ini bisa terurai di dasar kolam.
Akan tetapi, bila Bapak/Ibu menggunakan jenis kolam lain, maka senyawa ini akan tercampur begitu saja di air. Bila air kolam jarang dibersihkan dan kotor, senyawa-senyawa ini akan ikut tertelan kembali dan menjadi penyebab lele kembung.
Idealnya, kolam ikan memiliki suhu air antara 26-30 0C. Saat mengganti air kolam dengan air yang baru, Bapak/Ibu perlu memastikan bahwa suhu air telah ideal.
Pada kondisi khusus setelah air hujan, biasanya suhu air kolam bisa meningkat dan berubah menjadi dingin. Suhu air kolam yang tinggi ini menjadi penyebab lele kembung dan bibit ikan lele mati muda.
Salah satu faktor eksternal penyebab ikan lele kembung adalah karena air kolam memiliki kadar oksigen yang kurang sehingga ikan sulit bernapas. Salah satu penyebabnya adalah air yang kotor.
Ada aturan sendiri mengenai ukuran kolam yang tepat sesuai dengan jumlah ikan di dalamnya. Makin banyak ikan yang dibudidaya di dalam satu kolam, makin besar ukuran kolam yang harus dibuat.
Akibatnya bila Bapak/Ibu kurang memperhatikan hal ini, ikan lele akan terkena penyakit kembung karena terlalu banyak lendir yang diproduksi dalam satu kolam dan membuat kolam cepat kotor.
Sekalipun lele memiliki sifat rakus alias nafsu makannya tinggi, tetap kurang tepat memberikan pakan ikan terlalu berlebihan. Sahabat Pembudidaya perlu mengontrol takaran jumlah pakan yang diberikan supaya perut lele tidak membesar dan kembung.
Saat ikan lele mengonsumsi pakan secara berlebihan, kapasitas di dalam perutnya melebihi batas dan terjadi gangguan kesehatan pada sistem pencernaannya. Solusinya adalah ikan perlu dipuasakan untuk menstabilkan ukuran tubuhnya.
Faktor eksternal lainnya penyebab penyakit lele perut kembung adalah karena terpapar oleh bakter jahat, yakni motile aeromonas septicemia. Bahkan, banyak kasus penyebab lele mati karena perut kembung karena bakteri jahat ini.
Saat terpapar bakteri jahat, ikan air tawar bisa mengalami pendarahan kulit, tembolok dan pangkal siripnya bagi ikan yang mempunyai sirip.
Faktor internal penyebab ikan lele kembung adalah gangguan pencernaan pada ikan lele dalam mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.
Jika ada organ tubuh yang kurang berfungsi maksimal, ikan lele bisa mengalami gangguan pada sistem pencernaan dan membuat perut kembung. Bukan hanya lele dewasa saja yang berpotensi mengalami gangguan sistem pencernaan, bibit ikan lele pun berpotensi mengalami hal serupa.
Faktor internal yang terakhir yang menjadi penyebab lele kembung adalah penurunan sistem imunitas tubuh ikan lele. Saat kondisi imun tubuh menurun, maka semua jenis bakteri dan virus jahat akan dengan mudah memasuki tubuh lele sehingga berpotensi menimbulkan jenis penyakit ikan lainnya.
Baca Juga: Cara Pemijahan Ikan Lele agar Sukses Panen Berlimpah!
Saat mendapati ikan lele memiliki gejala lele kembung, Bapak/Ibu pun akan mencari tahu penyebab lele kembung. Langkah selanjutnya adalah cara mengobati lele tersebut supaya tidak mati dan tidak menyebarkan penyakit kepada ikan yang lain.
Berikut ini cara mengobati penyakit lele perut kembung:
Selanjutnya, bersihkan kolam budidaya ikan lele dan ganti airnya dengan yang baru. Ingat, salah satu penyebab penyakit lele kembung adalah terhisapnya lendir tubuh lele oleh ikan lele itu sendiri.
Oleh karena itu, supaya lele yang sakit dan lele yang masih sehat tidak memakan lendir tersebut, Bapak/Ibu perlu membersihkan kolam dan mengganti airnya dengan yang baru. Idealnya, Bapak/Ibu perlu menguras kolam ikan lele dewasa sebanyak dua minggu sekali, sedangkan kolam anakan lele bisa kamu bersihkan sebanyak satu kali seminggu.
Setelah kolam dikuras, kolam perlu dibersihkan dan diganti dengan air yang baru. Bapak/Ibu juga perlu menambahkan beberapa ramuan alami seperti daun kemangi, serai, bawang putih, kunyit, lada, temulawak, gula merah, dan kencur.
Baca Juga: Pakan Ikan Lele: Kebutuhan Nutrisi, Jenis & Tips Pemberian!
Daripada mengobati, lebih baik Bapak/Ibu mencegah terjadinya penyakit lele perut kembung agar bisa meminimalkan potensi kerugian yang akan dialami akibat ikan yang sakit dan mati muda.
Berikut ini langkah-langkah untuk mengantisipasi agar lele tidak terkena penyakit kembung:
Baca Juga: Jaga Kualitas Air Kolam Ikan Lele dengan Cara Berikut!
Seringnya, penyebab lele kembung adalah pemberian jumlah pakan yang terlalu banyak. Sekalipun ikan lele memiliki sifat rakus atau nafsu makannya tinggi, Bapak/Ibu tidak boleh memberikan pakan dalam jumlah yang banyak hanya karena ingin mempercepat pertumbuhan ikan lele.
Justru, yang akan terjadi saat ikan mengonsumsi pakan dalam jumlah yang banyak adalah terjadinya gangguan sistem pencernaan yang membuat perut ikan kembung. Ada aturan khusus pemberian pakan ikan lele berdasarkan total bobot ikan secara keseluruhan atau usia tebar benih.
Penebaran pakan untuk benih ikan dilakukan sebanyak 4-5 kali sehari, sedangkan untuk ikan dewasa cukup 3 kali sehari. Lakukan tebar pakan ikan secara merata di setiap sisi kolam agar semua ikan mendapatkan makanan secara adil.
Untuk mempermudah penebaran pakan, Sahabat Pembudidaya bisa mengandalkan eFeeder dari eFishery!
eFeeder merupakan alat pemberi pakan ikan otomatis yang bisa dikontrol jarak jauh menggunakan smartphone Bapak/Ibu sehingga Bapak/Ibu tidak perlu lagi menebar pakan sendiri.
Keunggulan eFeeder selain pengaturan pemberian pakan jarak jauh adalah pengaturan jadwal pemberian pakan dan takaran yang bisa diatur sendiri sehingga tak perlu khawatir akan overfeeding atau penebaran pakan berlebihan. Tebaran pakan dari eFeeder akan merata ke seluruh sisi kolam dan memastikan bahwa tidak ada sisa pakan yang bisa menimbulkan limbah di dalam kolam.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Penyebab lele sering berada di dasar kolam adalah perut ikan penuh karena kekenyangan. Kebiasaan memberi pakan ikan dalam jumlah banyak bisa membuat ikan terkena penyakit lele kembung.
Ada banyak penyebab penyakit lele perut kembung, dari air kolam kotor, suhu air terlalu tinggi, air memiliki kadar oksigen sedikit, gangguan pencernaan, pemberian pakan terlalu banyak, sampai penurunan sistem imunitas tubuh.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi