Penyakit udang merupakan hal yang perlu Bapak/Ibu Petambak atasi agar tidak gagal panen. Apalagi, beberapa penyakit dapat menyebabkan kematian.
Penyakit dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kualitas air yang kotor, salah perawatan, hingga pemilihan benur yang tidak tepat.
Dampak yang besar juga dapat Bapak/Ibu alami karena penyakit udang, yaitu kehilangan nafsu makan hingga lambat perkembangannya. Namun yang lebih parah, udang dapat mengalami kematian secara massal.
Bapak/Ibu perlu menjaga tambak udang agar budidayanya dapat terbebas dari penyakit udang. Untuk itu pengetahuan mengenai penyakit udang adalah hal yang wajib bagi Petambak.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara terperinci dan jelas mengenai jenis-jenis penyakit udang dan cara-cara mengatasinya. Ayo kita simak!
Penyakit pada udang perlu Bapak/Ibu waspadai sejak dini. Hal ini dikarenakan penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan panen. Berikut jenis-jenis penyakit mematikan yang sering terjadi pada udang.
Jika udang terkena vibriosis, kulit udang menjadi tipis dan terdapat luka hitam di tubuhnya. Selain itu, anggota tubuh udang juga tidak lengkap, seperti antena dan kakinya yang putus.
Ciri-ciri tersebut merupakan gejala vibriosis yang perlu Bapak/Ibu perhatikan. Penyakit vibriosis dapat meningkatkan kematian hingga sebesar 85%.
AHPND merupakan penyakit udang berbahaya yang dapat menyebabkan kematian massal. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian hingga 100% yang dapat Bapak/Ibu amati dalam 30-35 hari.
Gejala pada penyakit ini menyebabkan udang menjadi kurang nafsu makan, adanya bintik hitam pada hepatopankreas, udang lemas sehingga dapat tenggelam ke dasar kolam, kosongnya saluran pencernaan, dan kulit menjadi lunak.
Penyakit ini menyebabkan insang udang yang biasanya berwarna putih buram menjadi kuning atau kecoklatan. Jika infeksi sudah akut, maka insang akan berwarna coklat atau hitam disertai pengecilan dan kerusakan insang.
Penyakit insang hitam disebabkan karena kualitas air yang rendah, DO rendah, dan padat tebar yang berlebihan. Jika tidak dicegah, udang akan mengalami gangguan pernapasan hingga kematian.
Penyakit ini ditandai dengan warna feses udang yang berwarna putih. White Feces Disease sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian massal pada satu kolam udang. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu mengambil tindakan pencegahan.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh air kolam yang terlalu kotor. Oleh karena itu, pembersihan air kolam adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan udang Bapak/Ibu.
Serangan myo pasti menyebabkan kematian pada udang budidaya Bapak/Ibu. Penyakit udang ini disebabkan oleh virus myonecrosis.
Adapun tanda udang terkena myo yaitu warnanya menjadi sedikit memerah dan ruas ketiga sampai ekor udang lemas. Jika Bapak/Ibu melihat tanda ini pada udang budidaya Anda, maka Bapak/Ibu perlu waspada.
Penyakit bintik putih umumnya menyerang udang, termasuk udang vaname. Jika terkena maka udang akan kehilangan nafsu makan hingga berujung pada kematian.
Gejala awal penyakit ini yaitu munculnya bintik-bintik putih pada tubuh udang. Penyebab penyakit ini karena air kolam terlalu kotor dan dingin.
Penyakit udang ini menyebabkan kepala udang berubah warna menjadi kuning. Tingkat kematian dari penyakit ini dapat mencapai 100% dalam hitungan hari. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu mewaspadainya.
Tuara syndrome menyebabkan udang menjadi lemah dan muncul bercak-bercak hitam pada bagian tubuh. Selain itu, seluruh tubuh udang akan berwarna kemerahan terutama bagian kipas ekor. Kulit udang juga menjadi lembek. Dampak dari penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada udang.
Gejala awal White Spot Disease dapat dilihat dari munculnya bintik putih berbentuk lingkaran disertai kemerahan pada bagian tubuh udang. Penyakit ini menyebabkan udang kehilangan nafsu makan dan tampak sekarat.
Pertumbuhan dan berat udang tidak stabil dan terhambatnya pembentukan karapas. Udang yang terinfeksi akan berenang ke permukaan air, diam tidak bergerak kemudian tenggelam ke dasar kolam.
Jika terkena Enterocytozoon Hepatopenaei akan mengakibatkan melambatnya pertumbuhan udang budidaya. Punggung udang juga akan mengalami perubahan warna putih. Penyakit ini dapat menyebabkan turunnya bobot panen udang.
Baca Juga: Tips Panen Udang Sukses: Udang Tidak Stres, Tambak Bersih Terawat
Ada beberapa cara mencegah penyakit udang yang perlu Bapak/Ibu ketahui. Berikut cara ampuhnya!
Biosekuriti merupakan cara pencegahan agar penyakit tidak masuk ke dalam sistem budidaya. Penerapan biosekuriti sederhana yang bisa Bapak/Ibu terapkan adalah manajemen kualitas air dan melakukan sanitasi. Selain itu, hewan yang menyebabkan penyakit juga perlu dikarantina/dipindahkan dari kolam budidaya ke kolam lain agar tidak menularkan penyakit ke udang lain.
Memilih benur unggul merupakan cara pencegahan penyakit yang dapat Bapak/Ibu lakukan. Benur bersertifikasi bebas patogen menjadi salah satu persyaratan agar budidaya udang dapat sukses.
Probiotik merupakan bakteri baik yang diberikan pada budidaya udang Bapak/Ibu. Umumnya jenis bakteri baik yang diberikan yaitu jenis lactobacillus dan bacillus. Bakteri baik ini akan bersaing dengan patogen sehingga patogen kesulitan menginfeksi udang budidaya.
Imunostimulan berfungsi untuk meningkatkan imunitas dari udang budidaya. Jika diberikan imunostimulan, udang akan lebih tahan terhadap penyakit. Iimunostimulan yang biasa diberikan ke udang adalah vitamin C.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi