Penyakit adalah hal yang tidak bisa dihindari, termasuk pada ikan lele sangkuriang. Penyakit ikan lele sangkuriang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, maupun parasit. Walaupun ikan lele sangkuriang memiliki imunitas tubuh yang tinggi, ikan ini juga bisa terkena penyakit.
Lantas, apa yang bisa menyebabkan lele sangkuriang terserang penyakit jika memiliki imunitas tubuh tinggi? Cari tahu jawabannya di artikel ini, yuk Bapak/Ibu!
Sisik adalah bagian tubuh ikan yang berfungsi untuk melindungi kulit ikan dari benturan dan gesekan yang keras. Namun, ikan lele adalah ikan yang tidak mempunyai sisik yang melapisi kulitnya. Hal ini membuat ikan lele tidak mempunyai alat untuk melindungi tubuhnya dari gesekan dan benturan yang keras.
Akibatnya, kulit lele rentan luka dan lecet sehingga tubuhnya mudah mengeluarkan lendir secara berlebihan. Lendir yang ada pada tubuh lele tersebut dapat menjadi media bagi bakteri untuk hidup dan berkembang.
Jika bakteri sudah menempel di tubuh lele melalui lendir, penyakit akan dengan mudah menjangkit lele. Hal inilah yang membuat ketahanan tubuh ikan lele menurun dan menyebabkan lele mudah terserang penyakit.
Baca Juga: Kenali Penyakit Ikan Lele dan Cara Mencegahnya!
Tricodina sp. adalah salah satu jenis dari zooparasite yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Tricodina sp. mempunyai mulut yang dilingkari suatu alat dari zat kitin sebanyak 20-30 buah.
Nantinya, alat ini akan menempel pada tubuh lele sangkuriang sebagai insang dan alat penghisap. Jika Tricordina sp. sudah menginfeksi lele sangkuriang kesayangan Bapak/Ibu, daerah yang terinfeksinya akan memucat, mengeluarkan lendir, mengeluarkan darah, melemahkan imunitas, dan mengiritasi kulit lele.
Untuk mencegah bakteri ini menjangkiti ikan lele, Bapak/Ibu bisa memberikan disinfektan sebelum melakukan penebaran benih. Bapak/Ibu juga bisa mengoptimalkan padat tebar lele sangkuriang di kolam serta menjaga ketersediaan pakan dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk mencegah serangan bakteri ini.
Biasanya, jamur air hanya menghinggapi ikan yang memang sedang sakit atau terluka saja, bukan ikan yang sehat. Jamur air hanya tumbuh di tubuh ikan yang sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Saat terinfeksi jamur air, akan timbul benang menyerupai kapas di tubuh ikan, terutama di bagian yang terdapat luka.
Jika terserang jamur air, ikan juga akan kehilangan agresifitasnya. Untuk mengobati ikan lele yang sudah terkena jamur air, Bapak/Ibu disarankan untuk mengkarantina ikan di kolam yang sudah steril.
Ketika sudah menghinggapi lele sangkuriang dan lele lainnya, penyakit ini akan menimbulkan bintik-bintik putih dalam jumlah banyak di tubuh lele. Bintik putih menyerang secara berkelompok pada lapisan kulit, sirip, hingga lapisan insang. Kemunculan bintik putih pada ikan lele sangkuriang akan disertai dengan keluarnya lendir, iritasi, dan memucatnya warna tubuh lele.
Efek samping dari penyakit ini akan memperlambat perkembangan lele dan membuat lele sering menggosokkan tubuhnya ke dinding kolam. Jika Bapak/Ibu tidak sesegera mungkin menangani penyakit ini, lele akan kehilangan nafsu makannya, menjadi lemas, dan bahkan mati.
Sayangnya lele sangkuriang yang sudah terjangkit penyakit ini akan sulit diobati. Hal ini dikarenakan adanya lendir yang ada di seluruh permukaan tubuh lele. Lendir ini akan membuat obat tidak bisa meresap dengan optimal.
Fitoparasit adalah parasit yang akan mengeluarkan benang-benang halus berwarna putih di sekitar tubuh lele sangkuriang jika sudah menghinggapi. Tidak hanya akan berada di luar tubuh lele saja, fitoparasit sangat berbahaya karena dapat menembus ke dalam kulit hingga ke jaringan otot serta tulang lele sangkuriang.
Fitoparasit bisa menjangkiti ikan lele sangkuriang dewasa, bibit, serta yang masih berupa telur. Hal yang menjadi pemicu utama keberadaan parasit ini adalah pembusukan bahan-bahan organik yang ada di kolam.
Fitoparasit harus segera ditangani sesegera mungkin karena dapat menyebabkan kematian pada ikan lele kesayangan Bapak/Ibu. Untuk menangani fitoparasit, Bapak/Ibu bisa memberikan antibiotik dengan dosis rendah 0,5-1 ppm di media pengangkutan maupun penampungan lele sangkuriang. Bapak/Ibu juga bisa merendam telur lele sangkuriang sebelum dan saat dimasukkan ke dalam tempat penetasan telur dengan dosis rendah.
Baca Juga: Probiotik Ikan Lele: Tips, Cara Pakai, dan Pembuatannya
Salah satu penyebab munculnya penyakit pada ikan lele adalah adanya pembusukan bahan organik di kolam ikan lele sangkuriang. Bahan organik yang membusuk itu bisa datang dari pakan alami yang diberikan secara berlebih dan mengendap di kolam.
Jika ingin menghindari pembusukan tersebut, Bapak/Ibu bisa beralih ke pakan buatan yang berupa pelet. Untuk memberikan pelet dalam jumlah yang optimal, Bapak/Ibu bisa memakai eFeeder 5!
Selain mengoptimalkan pemberian pelet, eFeeder 5 juga bisa memperbaiki manajemen pakan budidaya ikan lele sangkuriang yang Bapak/Ibu miliki. Dengan eFeeder 5, pemberian pakan jadi lebih optimal karena bisa menyesuaikan jumlah dan bobot ikan di waktu pemberian yang sudah ditentukan.
eFeeder 5 juga bisa diatur di mana saja di area kolam Bapak/Ibu dengan menggunakan handphone. Dengan teknologi terkininya yang makin memaksimalkan budidaya, eFeeder 5 akan membuat penebaran pakan serta pencatatan datanya menjadi lebih efektif dan optimal.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi