Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Parameter kimia meliputi pH, DO, salinitas, amonia, nitrit, nitrat, alaklinitas, dan TOM. Berikut merupakan beberapa kendala dan penyebab yang umum ditemukan di masing-masing parameter:
Permasalahan pH pada umumnya terbagi menjadi 3, yaitu:
Jika pH tinggi dan terjadi drop plankton, maka segera lakukan siphon untuk mengurangi limbah organik. Namun jika pH tinggi dan dominan BGA (Blue Green Algae), maka jaga keseimbangan plankton dan usahakan dominan plankton cokelat/diatom.
Jika pH rendah, maka segera lakukan siphon dasar dan treatment penambahan bakteri nitrifikasi. Jika pH rendah karena indikasi drop plankton, segera lakukan siphon dasar dan jaga keseimbangan plankton dengan menambahkan pupuk untuk menumbuhkan kembali plankton.
Jika fluktuasi pH masih berada di range pH <0,2, Petambak bisa memaksimalkan operasional kincir, menjaga pertumbuhan plankton yang optimal, mengurangi probiotik dan material penunjang probiotik (bahan organik seperti molase/tetes). Namun, jika fluktuasi pH berada di kisaran pH >0,5 karena plankton terlalu pekat, segera lakukan pengenceran, siphon dan aplikasi kaptan.
Sedangkan, jika fluktuasi pH terjadi karena dominan BGA, maka geser dominansi BGA dengan diatom melalui pemberian kaptan di pagi hari dan mendorong pertumbuhan diatom di sore hari dengan pupuk phospat serta nitrat dosis rendah setiap hari.
Apabila DO rendah <4, maka optimalkan kincir dan lakukan penambahan kincir. Jika estimasi carrying capacity tidak mendukung (udang terlalu padat dalam 1 kolam), maka lakukan panen parsial untuk mengurangi kepadatan udang dan lakukan pengecekan pakan harian karena adanya potensi overfeeding serta akumulasi bahan organik yang berakibat terjadinya kompetisi oksigen di perairan.
Apabila salinitas rendah, keluarkan air tawar yang ada di permukaan tambak melalui pipa pembuangan di atas permukaan air dan naikkan salinitas perlahan dengan penambahan air laut.
Sedangkan, apabila salinitas tinggi tambahkan air tawar hingga ketinggian air mencapai ketinggian awal sebelum penguapan dan bisa juga dilakukan penggantian air dengan penambahan air tawar.
Apabila amonia terlalu tinggi karena terjadi drop plankton segera lakukan siphon untuk membuang plankton mati yang mengendap secepatnya. Kemudian, tambahkan kaptan 5-10 ppm dan tebar probiotik dekomposer.
Jika ada indikasi overfeeding, kurangi pakan dan lakukan pengenceran. Namun, jika proses nitrifikasi terhambat, maka Bapak/Ibu bisa menambahkan bakteri nitrifikasi.
Jika nitrit dan nitrat melebihi kadar optimal, lakukan siphon, kurangi pakan, pengenceran, tambahkan bakteri nitrifikasi, dan lakukan penggantian air.
Apabila alkalinitas rendah karena kekurangan kapur di awal persiapan tambak, maka lakukan pemberian dolomit rutin 5-10 ppm perhari. Namun, jika karena plankton tipis/sedikit sebaiknya ditumbuhkan dulu planktonnya hingga stabil.
Sedangkan jika alkalinitas rendah karena dasar tanah asam/gambut, lakukan pengeringan dan pengapuran yang cukup di masa persiapan lahan dan budidaya serta pemberian dolomit rutin untuk menjaga kestabilan plankton, sebanyak 5-10 ppm perhari.
Peningkatan bahan organik akibat plankton drop, overfeeding, dan/atau kotoran udang dapat memicu pertumbuhan bakteri vibrio, blooming alga dan tingginya kandungan TAN dan fosfat.
Jika TOM tinggi akibat drop plankton, maka lakukan siphon untuk buang plankton mati yang telah mengendap secepatnya. Sedangkan jika ada indikasi overfeeding, lakukan siphon, kurangi pakan, dan pengenceran air.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Parameter biologi terdiri dari total vibrio (TVC), total bakteri (TBC) dan plankton. Berikut merupakan beberapa kendala dan penyebab yang umum ditemukan di masing-masing parameter:
Apabila total vibrio (TVC) terlalu tinggi > 3 × 10³ CFU/ml, maka lakukan pemberian probiotik secepatnya untuk perlindungan terhadap vibrio, kontrol pakan dan pembersihan dasar kolam dengan siphon dan central drain.
Jika ada indikasi drop plankton, buang plankton mati yang telah mengendap secepatnya, lalu lakukan pemberian kaptan 5-10 ppm kemudian tebar probiotik dekomposer. Selain itu, tumbuhkan plankton kembali dan jaga kestabilannya.
Apabila bakteri terlalu rendah < 10 x TVC, maka lakukan pemberian probiotik berbasis bacillus subtilis, lakukan penumbuhan plankton kembali dan jaga kestabilannya.
Apabila komposisi blue green algae terlalu tinggi (> 10%), Bapak/Ibu bisa melakukan beberapa hal berikut:
Apabila komposisi dinoflagellata terlalu tinggi (> 5%), Petambak bisa melakukan monitoring pakan secara ketat untuk memastikan tidak terjadi overfeeding. Selain itu, Bapak/Ibu bisa melakukan sipon secara rutin untuk mengurangi bahan organik.
Apabila komposisi protozoa terlalu tinggi (> 5%), lakukan monitoring pakan secara ketat untuk memastikan tidak terjadi over feeding dan lakukan sipon secara rutin untuk mengurangi bahan organik.
Apabila komposisi diatom terlalu rendah (< 50%), disarankan melakukan treatment pada air kolam dengan silikat (saat fase pemeliharaan) karena silikat merupakan penyusun utama diatom. Treatment ini untuk mendorong pertumbuhan diatom dan bakteri heterotrofik serta menjaga keseimbangan mikroorganisme di tambak.
Kualitas air yang tidak optimal dapat menyebabkan udang mengalami stres dan berujung pada kematian apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pentingnya dilakukan perawatan kualitas air setiap hari untuk menjaga agar kadarnya tetap berada di kisaran optimal.
Kualitas air tambak udang perlu dirawat dengan baik agar tetap berada di kisaran yang optimal sesuai dengan kebutuhan udang. Kualitas air yang terjaga menjadikan udang tidak mudah stres, pertumbuhan plankton tetap optimal dan proses-proses yang terjadi di dalam air tetap berjalan dengan baik. Untuk mempermudah dan memaksimalkan manajemen kualitas air, Bapak/Ibu bisa mengkonsultasikannya melalui Konsultasi Budidaya di dalam aplikasi eFarm.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Syarat kualitas air untuk budidaya udang meliputi parameter fisika (suhu, kecerahan, dan warna air), kimia (pH, DO, salinitas, amonia, nitrit, nitrat, dan alkalinitas), dan biologi (TVC, TBC, dan plankton)
Parameter kualitas air tambak terdiri dari parameter fisika, kimia, dan biologi. Adapun parameter kualitas air yang aman untuk budidaya udang adalah tidak melebihi batas minimal dan maksimal yang sudah ditentukan.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi