Panen udang parsial dan panen total udang adalah salah satu strategi yang biasa digunakan Petambak untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang. Indikator peningkatan produktivitas udang adalah meningkatnya ukuran udang saat sampling dan panen total. Selain untuk meningkatkan produktivitas budidaya, panen udang juga menjadi solusi untuk permasalahan lainnya. Baca selengkapnya di sini untuk mengetahui perbedaan panen total dan parsial!
Panen tambak udang panen terbagi menjadi dua jenis, yaitu panen parsial dan panen total. Berikut penjelasannya:
Panen parsial adalah pemanenan sebagian udang yang ada di kolam tambak. Panen parsial dilakukan minimal 2 kali dan umumnya dilakukan setiap 2 minggu selama 2 bulan terakhir masa pemeliharaan udang. Hal ini berdampak positif bagi pertumbuhan udang karena setelah panen parsial dilakukan, udang tumbuh lebih cepat dan terhindar dari kematian mendadak dalam jumlah besar.
Panen total adalah pemanenan total atau keseluruhan udang dalam tambak di akhir siklus budidaya. Biasanya pemanenan total dilakukan saat DOC 90-120. Namun, tidak menutup kemungkinan udang dipanen lebih awal atau lebih akhir, bergantung dengan laju pertumbuhan udang, permintaan pasar, dan faktor lainnya.
Menentukan waktu panen tidak bisa sembarang dilakukan karena pemilihan waktu panen berdampak pada hasil budidaya. Berikut faktor-faktor yang bisa membantu Bapak/Ibu menentukan kapan dilakukannya panen parsial dan panen total.
Faktor teknis adalah faktor pada kondisi budidaya udang Bapak/Ibu yang digunakan sebagai indikator penentu panen parsial. Faktor-faktor tersebut adalah:
Pada DOC 60, biasanya biomassa udang sudah hampir mendekati daya tampung lingkungan atau carrying capacity. Carrying capacity adalah kapasitas suatu ekosistem dalam menampung populasi untuk mencukupi kebutuhan. Apabila biomassa udang terlalu tinggi atau sudah memenuhi carrying capacity, maka harus dilakukan panen parsial agar carrying capacity dan pertumbuhan udang tetap optimal.
Padat tebar berhubungan dengan biomassa udang. Semakin tinggi padat tebar, maka semakin cepat biomassa mendekati carrying capacity, sehingga perlu dilakukan panen parsial untuk mengurangi padat tebar dalam kolam.
Pada usia budidaya akhir bulan kedua hingga panen terakhir (bulan keempat), kualitas air akan mengalami penurunan karena kepadatan dan biomassa udang makin tinggi. Padat tebar yang terlalu tinggi akan meningkatkan bahan organik yang berasal dari residu pakan dan feses udang. Bahan organik tinggi akan berpengaruh terhadap kualitas air lainnya seperti kecerahan, pH, nitrit dan lain-lain, sehingga diperlukan panen parsial untuk menjaga kualitas air tetap optimal.
Panen parsial dilakukan ketika mulai muncul indikasi serangan penyakit, contohnya ekor udang yang berubah warna menjadi merah. Saat hal tersebut terjadi, Bapak/Ibu bisa langsung mengurangi padat tebar dengan melakukan panen parsial. Tujuannya untuk menghindari penularan penyakit ke kolam tambak lain.
Kematian mendadak bisa menjadi indikasi beberapa hal, seperti padat tebar terlalu tinggi sehingga terjadi persaingan, serangan penyakit, dan kualitas air buruk. Langkah yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan melakukan panen parsial.
Selain faktor-faktor tersebut, panen total bisa dilakukan saat udang sudah memenuhi target bobot dan size yang diinginkan. Biasanya Petambak akan memanen keseluruhan udang dalam petakan pada DOC 90-120 bahkan lebih.
Selain mempertimbangkan faktor teknis, Bapak/Ibu juga harus mempertimbangkan faktor bisnis ketika memutuskan untuk panen parsial atau panen total. Faktor bisnis adalah faktor yang dipertimbangkan dengan tujuan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Jika dilihat dari faktor bisnis, Bapak/Ibu bisa melakukan panen parsial dan panen total sesuai dengan permintaan pasar dan harga udang di pasaran.
Biasanya harga udang muncul mulai size 100 karena pada size tersebut Bapak/Ibu sudah dapat memperoleh keuntungan. Harga udang bersifat fluktuatif, jadi Bapak/Ibu juga perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk panen udang. Contohnya, harga udang di bulan Januari sedang tinggi, bisa jadi di bulan selanjutnya harga udang turun drastis. Salah satu penyebab harga udang turun adalah suplai udang berlebih namun permintaan pasar menurun.
Proses panen tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, karena akan berpengaruh terhadap kualitas udang. Berikut cara dan penanganan pasca panen yang baik dan benar.
Berikut cara panen parsial udang yang aman:
Berikut cara panen total udang yang benar:
Udang adalah komoditas yang rentan rusak. Itulah mengapa proses penanganan pasca panen penting dilakukan untuk memastikan keamanan pangan (food safety) dan mempertahankan kualitas udang.
Adapun penanganan pasca panen yang dilakukan adalah udang dalam wadah dimasukkan ke tempat pembersihan untuk dibilas, kemudian udang disortir berdasarkan ukuran dan kualitas. Proses sortir tersebut akan menghasilkan 3 jenis udang yaitu udang fresh, kulit udang lunak atau molting, dan BS (below standard). Kriteria udang BS adalah ukuran terlalu kecil dan atau terdapat cacat pada tubuh udang.
Setelah disortir, udang ditimbang dan dimasukkan ke wadah berisi es curah dengan perbandingan 1:1 dengan penyusunan berlapis dan bertumpuk (es-udang-es-udang-es). Tujuannya untuk menjaga udang tetap segar dan tidak mudah busuk.
Penanganan pasca panen yang bisa dilakukan sehari setelah panen parsial adalah siphon. Proses siphon atau siphoning bertujuan untuk membuang udang yang mati karena proses pemanenan.
Biasanya, setelah panen parsial, udang mengalami stres sehingga nafsu makan menurun, namun kondisi ini tidak berlangsung lama. Hal yang bisa dilakukan adalah pemuasaan udang satu kali di jam pakan berikutnya. Gunanya untuk menghindari pakan yang terbuang sia-sia. Bapak/Ibu bisa membaca tentang cara mempuasakan udang di sini: Cara Mempuasakan Udang yang Aman dan Tepat Guna
Bapak/Ibu juga harus ekstra waspada dalam mengontrol kondisi kualitas air pasca panen agar kualitas air tetap optimal. Bapak/Ibu juga perlu rutin melakukan kontrol anco untuk memastikan nafsu udang sudah membaik.
Setelah panen total selesai, Bapak/Ibu bisa melakukan evaluasi budidaya dan mempersiapkan rencana budidaya siklus selanjutnya, mulai dari pengeringan hingga pengisian air kolam.
Cara panen udang parsial dan panen total udang sangat mempengaruhi kondisi udang yang dipanen serta keuntungan yang didapatkan. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika panen:
Panen total udang menjadi penanda berakhirnya siklus budidaya. Agar siklus budidaya udang selanjutnya bisa lebih sukses, terdapat 2 jenis evaluasi yang bisa dilakukan.
Bapak/Ibu bisa mengevaluasi beberapa hal yang berkaitan langsung dengan bagaimana proses budidaya udang berjalan selama satu siklus terakhir, bagaimana kinerja penerapan SOP (standar operasional prosedur) selama budidaya, serta apakah menghasilkan panen yang lebih baik atau tidak.
Contoh, ketika panen parsial dilakukan karena terserang penyakit, Bapak/Ibu bisa melakukan evaluasi SOP yang ada, seperti SOP manajemen kualitas air, manajemen pakan, atau pemilihan benur yang lebih baik. Evaluasi budidaya ini dilakukan agar proses budidaya di siklus selanjutnya berjalan lebih baik dan produktivitas makin meningkat.
Setelah panen total berakhir, Bapak/Ibu bisa mengevaluasi panen udang berdasarkan dinamika harga pasar dengan size yang diminta. Rata-rata Petambak seringkali meningkatkan size udang hingga size lebih besar hingga size 30. Hal ini dilakukan karena biasanya makin besar size maka makin mahal harga udang.
Namun, ada Petambak lain yang tidak melulu mengejar size besar, karena harga udang cenderung fluktuatif dan mengikuti permintaan pasar. Ketika size belum besar tetapi harga sedang naik, Bapak/Ibu bisa melakukan panen untuk mengejar keuntungan yang lebih tinggi. Contohnya ketika ABW telah mencapai standar permintaan pasar (size 60-80) maka panen dapat dilaksanakan walaupun masa pemeliharaan belum 100 hari.
Akan tetapi, semua kembali lagi ke keputusan bisnis masing-masing Petambak yang tentunya melalui perhitungan untung-rugi. Untuk bisa mengambil langkah yang tepat, Bapak/Ibu harus harus selalu memantau harga udang secara berkala di pasar untuk mengetahui harga terkini.
Proses budidaya memang tidak semudah teori yang ada, contohnya ketika menentukan antara panen parsial atau panen total. Terkadang permasalahan yang terjadi di tambak berbeda dengan informasi yang beredar sehingga pengambilan keputusan untuk panen menjadi sulit untuk dilakukan.
Namun, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir, karena Bapak/Ibu bisa mengkonsultasikan permasalahan budidaya secara langsung melalui Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Konsultasi Budidaya merupakan fitur eFarm yang disediakan oleh eFishery untuk membantu Bapak/Ibu mendapatkan solusi atas permasalahan budidaya udang. Bapak/Ibu bisa melakukan konsultasi budidaya yang nantinya akan dijawab oleh ahli di bidangnya. Tentunya fitur ini bisa diakses secara gratis!
Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasikan masalah budidaya Bapak/Ibu sekarang juga!
Panen parsial adalah pemanenan sebagian udang yang ada di tambak, sedangkan panen total adalah pemanenan total atau keseluruhan udang dalam tambak pada akhir siklus budidaya
Panen dalam budidaya udang terbagi menjadi dua, yaitu panen parsial dan panen total. Panen parsial dilakukan minimal 2 kali dan umumnya dilakukan setiap 2 minggu selama 2 bulan terakhir masa pemeliharaan udang. Sedangkan panen total dilakukan saat DOC 90-120. Namun, tidak menutup kemungkinan udang dipanen lebih awal atau lebih akhir, bergantung pada laju pertumbuhan udang, permintaan pasar, dan faktor lainnya.
Panen parsial dilakukan ketika biomassa mendekati carrying capacity, padat tebar terlalu tinggi, penurunan kualitas air, muncul indikasi serangan penyakit, dan banyaknya kematian yang ditemukan saat dilakukan siphon. Tujuannya agar pertumbuhan udang menjadi lebih cepat dan udang terhindar dari kematian mendadak dalam jumlah besar.
Panen total dilakukan ketika udang sudah memenuhi target bobot dan size yang diinginkan Petambak atau permintaan dan harga pasar sedang tinggi. Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi