Halo, Bapak/Ibu Pembudidaya! Pakan tentunya menjadi salah satu faktor paling penting ketika berbudidaya. Selain menjadi salah satu pengeluaran terbesar, pakan juga jadi faktor penentu laju pertumbuhan ikan budidaya. Begitu pula ketika berbudidaya ikan patin. Makanan ikan patin menentukan pertumbuhannya.
Sebelum menentukan pakan ikan patin yang tepat, ada baiknya Bapak/Ibu mengenali berbagai jenis pakan ikan patin yang umum digunakan untuk budidaya ikan patin.
Pakan alami adalah pakan yang ada di alam dan tidak dibuat oleh manusia. Karena patin adalah hewan pemakan segala (omnivora), mereka biasa memakan hal-hal berikut ini:
Pakan alami seperti artemia sering digunakan sebagai pakan larva ikan patin. Namun, larva ikan patin baru bisa makan 30-36 jam setelah menetas. Larva yang baru menetas masih memiliki cadangan pakan di kantong kuning, sehingga tidak perlu diberi pakan.
Setelah berumur 1 minggu, Bapak/Ibu bisa memberikan cacing sutra sebagai makanan ikan patin. Ukuran cacing sutra yang kecil cocok untuk ikan patin yang masih benih dan dapat memberikan nutrisi yang cukup untuk tumbuh menjadi ikan remaja.
Pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia. Meskipun buatan, pakan ini tetap dibuat dari bahan-bahan alami, seperti ikan, udang kecil, atau biji-bijian. Biasanya, pakan jenis ini diproses kembali hingga berbentuk serpihan kecil atau pelet.
Jika Bapak/Ibu mau menggunakan pakan buatan, Bapak/Ibu bisa membuat sendiri pakannya atau membeli pakan pabrikan. Pakan buatan sendiri bisa dibuat dari bahan tepung ikan, kepala udang, dedak/bekatul, dan tepung lainnya, seperti tapioka atau terigu. Pastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan sudah dikeringkan, misal ikan atau teri. Bahan-bahan tersebut lalu digiling hingga menjadi tepung dan dimasukkan ke dalam mesin pembentuk pelet.
Selain membuat pakan sendiri, Bapak/Ibu juga bisa membeli pakan ikan pabrikan yang tersedia di pasaran. Pakan yang diproduksi oleh pabrik memiliki kandungan protein yang bervariasi. Bapak/Ibu bisa memilih pakan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perlu diingat bahwa pakan yang berbentuk pelet tidak bisa diberikan kepada ikan yang masih kecil karena ikan akan kesulitan memakannya. Pilih pakan yang ukurannya sesuai dengan bukaan mulut ikan agar ikan tidak kesulitan memakan pakan yang ditebar.
Dengan adanya berbagai jenis pakan yang tersedia, tentunya Pembudidaya harus memilih pakan yang tepat untuk budidayanya. Berikut tips untuk memilih jenis makanan ikan patin yang tepat untuk budidaya Bapak/Ibu:
Untuk frekuensi pemberian pakan, Bapak/Ibu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan budidaya. Untuk meningkatkan berat dan mempercepat pertumbuhan, ikan patin harus diberi makan sekitar 4 kali sehari, yaitu pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Karena ikan patin adalah makhluk yang lebih aktif di malam hari, baiknya pakan yang diberikan di malam hari lebih banyak dibandingkan pada pagi atau sore hari.
Ikan patin baru bisa diberikan pakan berbentuk tepung setelah berumur 15 hari. Baiknya pakan yang mulai diberikan mengandung protein minimal 40%. Setelah berumur 1 bulan, barulah ikan bisa diberikan pakan berbentuk pelet. Perlu diingat bahwa ukuran pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan bukaan mulut ikan agar pakan mudah dimakan.
Baca Juga: Mau Budidaya Ikan Patin? Baca Dulu Serba-Serbinya di Sini!
Itulah jenis-jenis pakan ikan patin agar ikan tumbuh lebih cepat! Namun pemberian pakan juga harus dilakukan secara efisien. Salah satunya adalah dengan memberikan pakan melalui eFeeder!
Dengan menggunakan eFeeder, pemberian pakan jadi lebih optimal dan efisien. Ikan patin tubuh maksimal, dan kualitas air tetap terjaga! Bapak/Ibu bisa mengetahui lebih lanjut mengenai eFeeder disini.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi