Hama pada tambak udang adalah organisme yang sangat mengganggu proses budidaya udang. Hama dapat masuk ke dalam tambak udang karena hampir semua tambak berlokasi di lingkungan terbuka, bahkan ada juga beberapa tambak yang berlokasi di alam bebas. Situasi inilah yang memungkinkan hama masuk ke lingkungan tambak.
Ternyata, hama dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pengaruhnya pada udang yang dibudidayakan. Untuk itu, Bapak/Ibu perlu mengetahui informasi tentang berbagai jenis hama serta cara pengendaliannya agar tidak mengganggu proses budidaya yang sedang Bapak/Ibu jalani.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui informasi lengkapnya!
Hama adalah organisme yang keberadaannya sangat mengganggu produktivitas budidaya udang. Dengan adanya hama, akan terjadi kompetisi pada tambak sehingga dapat mengurangi jumlah udang yang dibudidayakan. Selain itu, hama juga dapat merusak sarana budidaya.
Keberadaan hama juga sangat berbahaya sebab dapat menjadi carrier atau pembawa penyakit, seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV). Secara umum, hama pada tambak udang dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
Untuk mengatasi hama pada tambak udang, Bapak/Ibu bisa membuangnya secara manual. Hama yang dapat dibuang secara manual adalah kecebong dan beberapa hama berukuran besar lainnya.
Selain itu, Bapak/Ibu juga bisa menggunakan saponin yang cukup efektif untuk membasmi bibit ikan predator. Penggunaan saponin dapat dilakukan dengan menabur ekstrak biji teh secara merata ke kolam. Dosis penggunaan ekstrak biji teh adalah 15-20 ppm tergantung kebutuhan. Pemakain saponin yang lebih efektif dilakukan pada siang hari saat matahari terik.
Bapak/Ibu juga bisa mengatasi hama pada tambak udang berdasarkan spesifik hamanya sebagai berikut:
1. Burung:
2. Ikan
3. Caridean Shrimp
4. Siput
5. Kepiting
6. Burrowing Shrimp
7. Manusia
Itulah berbagai cara mengatasi hama pada tambak udang. Bapak/Ibu juga tetap perlu memastikan padat tebar udang yang tepat, pemilihan benur yang Specific Pathogen Free (SPF) dan Specific Pathogen Resistant (SPR), serta menerapkan sanitasi yang ketat bagi semua pekerja yang keluar-masuk tambak.
Pestisida dikenal berbahaya karena dapat meninggalkan residu pada udang hasil produksi. Selain itu, penggunaan pestisida dapat membunuh pakan alami di tambak, membuat udang sulit tumbuh, memperburuk kualitas air tambak, meracuni udang, serta merusak lingkungan ketika air yang mengandung pestisida dibuang ke perairan umum.
Tak hanya itu, apabila udang yang mengandung pestisida dikonsumsi oleh manusia, maka dapat memicu gangguan kesehatan dalam waktu yang panjang.
Dengan demikian, Bapak/Ibu perlu mengetahui syarat penggunaan pestisida dalam membasmi hama. Berikut adalah syaratnya:
Setelah mengetahui beberapa syaratnya, terdapat beberapa bahan untuk membuat pestisida organik untuk membasmi hama di tambak udang, seperti serbuk tembakau yang mengandung nikotin, biji teh dan teh komersial yang mengandung saponin, serta akar tuba yang mengandung bahan rotenon. Mari simak dosis penggunaannya:
Pestisida anorganik juga dapat digunakan untuk membasmi hama dalam jumlah banyak, seperti trisipan atau bangsa siput. Berikut adalah contoh dosis penggunaan pestisida anorganik Brestan 60 untuk tambak udang berdasarkan kedalaman air tambak:
Aplikasi brestan dilakukan pada kondisi dasar tambak diisi air dengan ketinggian 5 cm dengan cara disebar secara merata. Kemudian, brestan dapat dibiarkan selama 15-20 hari supaya trisipan terbunuh sekaligus air pada dasar tambak menjadi netral.
Selanjutnya, Bapak/Ibu perlu melakukan pembuangan air tersebut. Apabila masih ada organisme liar pada tambak, Bapak/Ibu bisa melakukan saponin dan pemberian kaporit untuk mensterilkan air media budidaya.
Bapak/Ibu juga perlu menggunakan bahan kimia atau obat-obatan untuk membasmi hama pada tambak udang, di antaranya:
Cara mengatasi hama pada tambak udang adalah dengan menambah konstruksi dan peralatan tambahan. Cara yang dapat Bapak/Ibu lakukan adalah menerapkan biosekuriti untuk setiap jenis hama.
Penerapan biosekuriti adalah upaya untuk mencegah masuknya organisme penyebab dan pembawa penyakit pada tambak udang. Berikut adalah penerapan biosekuriti yang disesuaikan dengan jenis hama pada tambak udang:
Untuk menghindari predator, berikut adalah langkah biosekuriti atau penangan hama
predator dalam tambak udang yang dapat Bapak/Ibu lakukan:
Untuk menghindari hama kompetitor, langkah biosekuriti yang dapat Bapak/Ibu lakukan, di
antaranya:
Untuk menghindari hama predator, Bapak/Ibu dapat melakukan langkah biosekuriti, seperti:
Selain membangun biosekuriti untuk mencegah serangan hama tambak udang, Bapak/Ibu sebaiknya juga menggunakan tandon yang digunakan untuk menyediakan air sehat selama pemeliharaan udang. Agar bisa menyediakan air yang sesuai untuk budidaya udang, tandon harus ditumbuhi tanaman air, seperti ganggang, rumput laut, dan lumut.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Hama adalah organisme yang mengganggu dan merugikan di tambak udang. Maka dari itu, kemunculan hama di tambak harus dicegah. Untuk mencegah dan mengatasi hama pada tambak udang, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli budidaya udang eFishery secara gratis melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm.
Selain bisa berkonsultasi langsung dengan ahli budidaya udang di aplikasi eFarm, Bapak/Ibu juga bisa belajar budidaya dengan melihat dan menyimak rangkaian video edukatif yang dibuat khusus oleh ahli budidaya. Tak hanya itu, Bapak/Ibu juga bisa membeli produk yang mendukung budidaya udang agar makin maksimal.
Isi formulir di bawah ini untuk menggunakan fitur Konsultasi Budidaya!
Pengendalian hama pada tambak udang dapat dilakukan dengan membuangnya secara manual, penggunaan saponin, biosekuriti hama, dan penggunaan tandon pada tambak udang.
Untuk membasmi hama kepiting, Bapak/Ibu dapat membuat jebakan dan memberikan serbuk tembakau yang disebar pada tambak udang.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi