Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai jenis ikan terbanyak di dunia. Baik jenis ikan tawar, ikan laut, ikan hias, maupun ikan konsumsi, semuanya tersedia di Indonesia.
Namun, tahukah Bapak/Ibu bahwa tidak semua ikan-ikan tersebut bisa dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan? Yuk, simak artikel ini untuk tahu jenis ikan air tawar yang akan membawa keuntungan jika dibudidayakan!
Dengan jumlah penduduknya yang lebih dari 275 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar potensial untuk produk perikanan. Apalagi, dengan pertumbuhan rata-rata konsumsi ikan yang cukup tinggi, 5,04% per tahun dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,44% per tahun. Dengan begitu, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi ikan diprediksi akan makin tinggi.
Prediksi ini bukan tanpa alasan. Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan kampanye “Gemar Makan Ikan“-nya juga turut mengajak masyarakat untuk mengonsumsi lebih banyak ikan.
Konsumsi ikan yang semakin besar ini membuat peluang bisnis budidaya ikan air tawar makin menggiurkan. Untuk memenuhi permintaan ikan yang semakin tinggi ini dibutuhkan lebih banyak Pembudidaya ikan agar pemerintah tidak perlu repot mengimpor ikan dari luar negeri.
Walaupun dinilai menguntungkan, bisnis budidaya ikan di Indonesia juga memiliki kendala. Salah satunya adalah musim kemarau yang belakangan ini susah diprediksi. Musim kemarau bisa membuat Pembudidaya susah mendapatkan suplai air untuk kolam budidaya.
Selain kendala air, kendala yang harus Bapak/Ibu perhatikan adalah penyakit atau virus yang bisa kapan saja menyerang ikan. Maka dari itu berbagai perawatan dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh ikan.
Ikan lele adalah ikan nokturnal yang hidup di air tawar. Ikan lele umumnya mempunyai tubuh yang panjang dengan warna hitam atau abu-abu dan tidak memiliki sisik.
Ikan yang dijuluki catfish ini berasal dari benua Afrika dan pertama kali dibawa ke Indonesia pada tahun 1984. Ikan lele memiliki patil tajam yang berfungsi untuk melindungi dirinya dari serangan ikan lain.
Selain itu, ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang akan memudahkan dirinya untuk bernafas di air yang memiliki kadar oksigen rendah. Kemampuan ikan lele yang satu ini semakin mempermudah budidaya karena Bapak/Ibu tidak perlu repot untuk menambahkan kincir di atas kolam.
Baca Juga: Tips & Trik Lengkap Budidaya Ikan Lele untuk Pemula
Nama ikan nila diambil dari tempat asalnya, yaitu sungai nil. Ikan nila adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk tubuh pipih memanjang dan bersisik kasar.
Ikan yang bisa tumbuh hingga 30 cm ini mempunyai warna sisik yang berbeda di setiap jenisnya. Di Indonesia sendiri jenis ikan nila ada banyak, di antaranya nila lokal, nila BEST, nila GIFT, nila GESIT, dan nila nirwana.
Tubuh ikan nila memiliki garis atau pita gelap vertikal belang yang akan makin memudar dengan bertambahnya umur ikan tersebut. Ikan nila juga dilengkapi sirip di beberapa bagian tubuhnya, di antaranya sirip punggung, sirip perut, sirip dada, sirip dubur, dan sirip ekor.
Baca Juga: Tips Cara Budidaya Ikan Nila Cepat Panen dan Untung Besar!
Ikan mas adalah ikan yang berasal dari daratan Asia yang sudah dikonsumsi oleh orang-orang di Tiongkok sejak 400 tahun masehi. Dengan jenisnya yang beragam, ikan mas ada yang bisa dijadikan ikan konsumsi dan ikan hias. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan jenis ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan, dan Jepang.
Ikan mas memiliki bentuk badan yang panjang dan pipih yang sebagian besarnya ditutupi sisik. Ikan mas memiliki 2 pasang sungut tanpa gerigi di bagian dalam mulutnya.
Tidak hanya di mulut, gigi ikan mas juga ada di kerongkongan. Ikan mas memiliki sirip di punggung, perut, dubur, dan ekor.
Ikan mas juga mempunyai garis rusuk yang terletak di tengah tubuh yang melintang dari insang sampai ke pangkal ekor. Ikan mas terkenal sebagai ikan yang mempunyai nafsu makan tinggi, sehingga pertumbuhannya pun jauh lebih cepat.
Baca Juga: Mau Mulai Budidaya Ikan Mas? Cek Artikel Ini!
Ikan gurame adalah salah satu ikan asli Indonesia. Ikan gurame terkenal sebagai ikan herbivora yang gemar memakan tumbuhan. Ikan yang dikenal memiliki sifat pemalas ini hanya bisa bergerak cepat jika melihat mangsanya.
Bentuk tubuh ikan gurame yang lebar ini menjadikannya malas untuk bergerak dan hanya bergerak jika ada mangsanya. Ikan gurame memiliki punggung berwarna merah dan perut berwarna kuning atau perak. Walaupun rasa dagingnya sangat lezat, pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain.
Baca Juga: Ini Cara Budidaya Ikan Gurame agar Cepat Besar
Ikan patin adalah ikan asli Thailand yang penyebarannya sudah sangat luas di Indonesia. Ikan patin mempunyai tubuh yang panjang yang berwarna putih perak dengan punggung kebiruan.
Sama seperti ikan lele, ikan patin juga tidak mempunyai sisik, kepala kecil, dan kumis pendek. Ikan patin mempunyai sirip punggung, sirip dada, sirip lemak, sirip ekor, sirip perut, dan sirip dubur.
Walaupun mempunyai daging lembut yang lezat, membutuhkan waktu 6 bulan untuk membesarkan ikan patin ke ukuran layak konsumsi.
Baca Juga: Mau Budidaya Ikan Patin? Baca Dulu Serba-Serbinya di Sini!
Ikan betik atau Anabas testudineus adalah ikan berukuran sedang dengan sisik yang keras dan kepalanya yang besar. Ciri unik ikan betok adalah adanya sisik bergerigi di sepanjang tubuhnya yang berbentuk tajam di beberapa bagian. Ikan betok banyak ditemui di daerah rawa, sungai kecil, dan sawah.
Walaupun harga jualnya tidak tinggi, keberadaan ikan betok sangat susah untuk ditemukan. Hal ini dikarenakan belum banyaknya Pembudidaya yang tertarik untuk membudidayakan ikan ini. Akan tetapi, kelangkaannya membuat peluang usaha ikan betok masih sangat luas karena sedikitnya saingan usaha.
Baca Juga: Tips Sukses Raih Untung dengan Budidaya Ikan Betok!
Ikan Mujair adalah jenis ikan tawar konsumsi yang berasal dari benua Afrika. Di Indonesia ikan ini dinamai mujair karena orang yang pertama kali menemukannya di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur adalah orang yang bernama Pakde Mujair.
Ikan mujair adalah ikan yang berukuran sedang dengan panjang maksimum 40 cm. Badan ikan mujair berbentuk pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecokelatan, atau kuning. Ikan yang berkerabat dekat dengan ikan nila ini dapat hidup di semua perairan tawar serta daerah pesisir laut.
Baca Juga: Tips Budidaya Ikan Mujair untuk Pemula!
Jadi, ikan tawar jenis apa yang akan Bapak/Ibu pilih untuk budidaya setelah membaca artikel ini?
Pemilihan ikan air tawar untuk budidaya tidak boleh asal-asalan. Bapak/Ibu harus memilih jenis ikan yang sesuai dengan keadaan kolam, kebutuhan budidaya, serta fasilitas budidaya. Tentunya, Bapak/Ibu harus memilih ikan yang paling menguntungkan yang siklus budidayanya juga cepat.
Tetapi, faktor yang mempercepat siklus budidaya tidak hanya jenis ikan saja, cara pemberian pakan yang lebih efektif juga menentukannya. Untuk mengefektifkan pemberian pakan, eFishery menawarkan eFeeder 5 sebagai solusinya.
eFeeder 5 adalah alat pemberi pakan otomatis dari eFishery yang bisa mengoptimalkan pemberian pakan. eFeeder 5 bisa diatur di mana saja di area kolam Bapak/Ibu dengan menggunakan handphone. Dengan teknologi terkininya yang makin memaksimalkan budidaya, eFeeder 5 akan membuat penebaran pakan serta pencatatan datanya menjadi lebih efektif dan optimal.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi