Untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri maupun pasar ekspor, udang harus dalam keadaan sehat dan memiliki kualitas tinggi. Oleh karena itu, penting bagi Petambak untuk mengetahui ciri-ciri udang yang sehat.
Bagi Bapak/Ibu yang belum mengetahui ciri-ciri udang segar dan berkualitas tinggi, membaca artikel ini adalah pilihan yang tepat.
Yuk, baca artikel ini sampai bawah!
Kendala Petambak udang adalah serangan penyakit udang yang mengakibatkan penurunan kualitas udang. Penyakit udang dianggap sebagai sumber kegagalan terbesar dalam budidaya udang. Untuk itulah, Petambak perlu mengetahui ciri udang sakit sehingga dapat menanganinya sejak dini.
Berikut adalah ciri-ciri udang sakit:
Saat terserang penyakit, biasanya nafsu makan udang menurun atau tidak mau makan sama sekali. Akibatnya, perut udang terlihat kosong. Perut kosong merupakan tanda awal udang terserang penyakit.
Petambak perlu melihat pergerakkan udang untuk mengetahui udang dalam kondisi sehat atau tidak. Udang yang sakit akan lemas dan tidak aktif bergerak. Saking lemahnya, udang tidak bisa menggerakkan ekornya.
Udang yang sakit biasanya mengalami pemudaran warna hingga terlihat lebih pucat dari udang sehat. Beberapa penyakit juga dapat menyebabkan kulit udang mengeras dan membuat jaringan otot menjadi putih keruh. Untuk mengetahui jenis penyakit udang, Bapak/Ibu bisa membaca artikel berikut ini.
Jika mata udang terlihat pucat dan gerakannya lambat, maka bisa dipastikan bahwa udang terserang penyakit. Selain itu, jika udang lebih sering berada di permukaan tambak dan cenderung tidak menghindari cahaya, maka sebaiknya Bapak/Ibu perlu melakukan pemeriksaan dengan segera. Untuk menangani udang yang naik ke permukaan, Bapak/Ibu dapat membaca artikel berikut ini.
Benang putih adalah kotoran dari udang. Jika udang pada tambak Bapak/Ibu dikelilingi oleh benang-benang putih, maka udang terserang penyakit kotoran putih. Penyakit ini menyerang sistem pencernaan udang dan bersifat mematikan.
Berikut adalah ciri-ciri udang sehat:
Ciri udang sehat dapat dilihat dari pergerakannya yang aktif. Umumnya udang bergerak dengan berenang melayang di air. Udang cenderung memanfaatkan tubuhnya (terutama bagian perut) dalam melakukan pergerakan. Kaki halusnya membantu pergerakannya saat berenang di perairan.
Udang segar memiliki warna kulit yang cerah dan bersih. Jika terlihat ada udang yang memiliki warna kulit kusam, maka tidak dimasukkan ke dalam kumpulan komoditas yang akan dijual, karena akan menurunkan harga jual.
Anggota tubuh udang yang sehat akan terlihat utuh dan tidak ada bagian yang kurang ataupun rusak, mulai dari kepala hingga ujung ekor.
Warna insang udang sehat adalah kemerahan cerah. Jika ada udang dengan insang pucat, maka udang tersebut sebaiknya dipisahkan dari udang yang memiliki insang cerah agar tidak mengkontaminasi udang yang sehat.
Udang yang sehat dapat dilihat dari ususnya yang penuh dan tidak terputus. Hal tersebut memperlihatkan bahwa udang dalam keadaan sehat, baik dari pencernaan maupun penyerapan nutrisi pada pakan.
Cara memilih udang segar sebetulnya cukup sederhana karena dapat dilihat dari kepala ataupun warnanya. Namun, jika Bapak/Ibu belum terbiasa dan kesulitan mengenali ciri udang segar, bacalah tips ini.
Berikut adalah tips memilih udang yang segar:
Udang yang segar memiliki aroma yang khas dan tidak amis. Hindari memilih udang yang berbau busuk karena biasanya sudah disimpan lama.
Udang segar bertekstur padat tapi sedikit kenyal. Hindari udang dengan tekstur lembek karena kualitasnya telah menurun sehingga mengeluarkan air dan mudah hancur saat ditekan.
Ciri udang segar dapat dilihat dari kulitnya yang masih melekat di badan. Kulit tersebut biasanya berwarna jernih dan tidak ada bintik hitam.
Pastikan kepala udang masih melekat di badan. Warna kepala udang segar adalah hitam. Jika ada warna kemerahan, sebaiknya tidak dipilih karena biasanya udang tersebut telah disimpan lama.
Penanganan panen udang memerlukan teknik-teknik khusus untuk membantu menjaga kualitas udang tetap baik. Akan sangat disayangkan jika kualitas udang menurun atau banyak mati karena proses penanganan udang.
Berikut adalah penanganan panen udang yang baik dan benar:
Kegiatan penyemprotan dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi bakteri pembusuk yang menempel pada tubuh udang. Berikut adalah cara penyemprotan udang yang baik dan benar:
Kegiatan sortir udang dilakukan untuk mendapatkan ukuran udang yang seragam saat dijual kepada konsumen. Berikut adalah cara sortasi udang yang baik dan benar:
Kegiatan pengemasan udang perlu dilakukan dengan hati-hati supaya udang tetap dalam keadaan utuh. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pengemasan udang:
Menjadi Petambak udang tentunya kita harus terus belajar memperdalam ilmu dan pengalaman budidaya udang. Namun, apakah Bapak/Ibu kesulitan mencari informasi yang tepat dalam budidaya udang?
Saat ini, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir lagi. Pilihan yang tepat untuk belajar budidaya udang ada di eFarm!
Belajar Budidaya adalah fitur edukatif berisi tips & trik sukses budidaya udang. Dengan fitur tersebut, Bapak/Ibu dapat menonton video-video tentang berbagai aspek budidaya secara GRATIS, mulai dari pengelolaan modal budidaya udang, manajemen pakan, penyusunan tim atau SDM untuk perawatan tambak, hingga cara menangani penyakit udang. Semua video dibawakan oleh ahli udang dan Petambak udang berpengalaman!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Ayo, Belajar Budidaya udang di eFarm sekarang! Download eFarm di Google Play Store dan dapatkan panen udang yang maksimal!
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi