Ikan gurame yang mengambang di permukaan kolam budidaya adalah pertanda bahwa ikan tersebut sedang terjangkit penyakit tertentu yang diakibatkan oleh bakteri dan virus tertentu. Cara mengatasi ikan gurame mengambang yang paling utama adalah dengan menjaga kualitas air kolam sesuai ketentuan kadar oksigen dan pH air.
Ada tiga jenis penyakit yang memiliki gejala ikan gurame mengambang di permukaan air. Di antaranya penyakit cacing ikan yang disebabkan oleh cacing parasit Dactylogyrus dan Gyrodactylus, penyakit mata belo yang disebabkan oleh virus atau cacing, dan infeksi bakteri Aeromonas sp dan Pseudomonas sp.
Apabila tidak segera diatasi, maka gejala ini dapat mempengaruhi kekebalan tubuh gurame dan mudah terkena virus dan bakteri lainnya. Maka dari itu, penting bagi Bapak/Ibu Pembudidaya untuk mengenali gejala awal ikan gurame mengambang, penyebab, dan cara mengatasi ikan gurame mengambang.
Pembudidaya dapat mengetahui ikan gurame mulai mengambang saat ikan tersebut lebih sering terlihat di permukaan kolam. Kemudian ikan yang mengambang tersebut sedikit atau tidak sama sekali bergerak dan cenderung bergerak hanya mengikuti arus air.
Selain itu, bila diperhatikan lebih dekat Bapak/Ibu dapat melihat bekas luka pada ikan gurame akibat hama yang mencoba memangsa ikan gurame. Jika telah menemukan gejala awal tersebut segera lakukan tindakan pengobatan sebelum ikan gurame mati.
Ada 4 penyebab ikan gurame mengambang, di antaranya karena air kolam mengeluarkan aroma tidak sedap, suhu kolam berubah, hama di dalam kolam, dan pemberian pakan yang tak sesuai aturan. Berikut ini penjelasan masing-masing penyebab ikan gurame mengambang yang dapat disimak.
Saat air kolam mengalami penurunan kadar oksigen, gurame akan kesulitan bernapas di dalam kolam sehingga berenang ke permukaan kolam untuk mencari oksigen. Salah satu penyebab menurunnya kadar oksigen adalah adanya amonia yang terkandung di dalam kotoran gurame.
Selain menurunkan kadar oksigen, kotoran gurame juga menimbulkan aroma kurang sedap yang membuat gurame kesulitan bernapas. Dampak terburuknya saat gurame kesulitan bernapas dan kesulitan mendapatkan oksigen ini adalah meningkatnya potensi kematian.
Idealnya suhu kolam untuk budidaya ikan gurame berkisar antara 28-30°C. Saat suhu meningkat atau menurun secara drastis, gurame akan kesulitan beradaptasi dan pada akhirnya memutuskan untuk berenang ke atas permukaan kolam.
Hama yang biasa menyerang ikan gurame di antaranya katak, biawak, larva cybister, ular, burung, dan ikan gabus. Biasanya semua hama ini hanya memangsa anakan ikan gurame yang masih berukuran kecil. Ular akan memangsa gurame dengan cara menyengat sampai gurame tersebut keracunan dan berenang mengambang di permukaan kolam.
Lain halnya dengan larva cybister yang langsung melukai dan merobek tubuh ikan gurame. Serangan dari larva cybister akan menimbul banyak luka di tubuh gurame sampai akhirnya bisa mengalami kematian.
Adapun ikan gabus, biawak, dan burung akan langsung memangsa ikan gurame. Untuk katak, cara memangsanya terbilang yang paling berbeda dengan hama lainnya karena katak hanya akan mengincar telur-telur ikan gurame untuk dimakan.
Meskipun ikan gurame bisa berhasil meloloskan diri dari hama-hama tersebut, risiko kematian tidak bisa dihindari karena luka-luka di tubuh gurame akan semakin memburuk. Oleh karena itu, sebelum hama-hama tersebut berhasil masuk ke dalam kolam budidaya ikan gurame, sebaiknya Pembudidaya melakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu.
Dalam pemberian pakan, ada aturan terkait kebutuhan kadar nutrisi dalam pakan ikan gurame, jumlah pemberian pakan, sampai jadwal pemberian pakannya. Semua aturan tersebut harus dipenuhi dengan tepat dan tidak boleh salah karena dampaknya cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan ikan gurame.
Misalnya saja kadar nutrisi yang dibutuhkan ikan gurame untuk mempercepat pertumbuhannya. Saat gurame kehilangan atau kekurangan sedikit nutrisi saja, pertumbuhan ikan gurame dapat terganggu. Kendati demikian, tidak disarankan juga memberi pakan secara berlebihan karena hanya akan menyisakan pakan di dasar kolam dan membuat kualitas kolam semakin memburuk.
Baca Juga: Tips Menentukan Kolam Ikan Gurame untuk Budidaya
Ada 3 cara mengatasi ikan gurame mengambang yang bisa dilakukan oleh Pembudidaya, di antaranya memperbaiki kualitas air kolam, mengontrol pemberian pakan, dan memberikan probiotik.
Kriteria kualitas kolam budidaya ikan gurame yang baik adalah bersih, mengandung oksigen terlarut, kadar asam basanya terjaga, dan suhu airnya sesuai dengan anjuran. Idealnya suhu air di dalam kolam budidaya gurame berkisar antara 28-30°C. Apabila terjadi perubahan suhu dengan cukup drastis, maka gurame akan kesulitan untuk beradaptasi. Untuk itu, lakukan pengecekan secara berkala menggunakan alat pengatur suhu kolam.
Adapun kadar oksigen yang dibutuhkan di kolam budidaya adalah sebesar 5 ppm. Saat kadar oksigen tersebut berkurang maka Pembudidaya akan sering melihat ikan gurame berenang mengambang di permukaan kolam. Trik untuk menjaga oksigen kolam adalah dengan menggunakan aerasi yang dapat memecah oksigen di dalam kolam sehingga ikan gurame akan lebih mudah mendapatkan oksigen.
Cara lain untuk memperbaiki kualitas kolam budidaya adalah dengan membersihkan kolam dari sisa pakan dan kotoran ikan sebelum berubah menjadi amonia yang dapat meracuni gurame. Bersihkan kolam secara manual atau dengan menggunakan pompa air untuk mengontrol sirkulasi air kolam.
Sedangkan untuk asam dan basa air kolam budidaya, idealnya berkisar antara 6,5-8. Air yang terlalu asam dapat menimbulkan luka pada ikan gurame. Untuk menjaga dan mengontrol kadar asam basa air kolam, Bapak/Ibu dapat menggunakan batu kapur yang dicampur langsung ke dalam kolam. Namun bila air kolam dalam keadaan terlalu basa, Bapak/Ibu dapat mencampur batu kapur dengan air rebusan ketapang yang mengandung zat baik agar kolam lebih asam.
Pemberian suplemen dan probiotik dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan melancarkan pencernaan ikan gurame. Probiotik dan suplemen yang dimaksud adalah yang mengandung bakteri Genus Bacillus, bakteri Pseudomonas alcaligenes, dan Micrococcus roseus.
Bakteri Genus Bacillus dapat menciptakan antibiotik alami sendiri yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh gurame dari paparan berbagai penyakit atau virus. Adapun bakteri Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus berperan untuk mengurai bahan organik terlarut dari sisa pakan yang mengendap atau feses.
Cara mengatasi ikan gurame mengambang yang terakhir adalah dengan memberikan pakan yang mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh gurame. Nutrisi yang dibutuhkan gurame di antaranya fosfor, besi, natrium, dan mineral yang bisa membantu pertumbuhan ikan gurame.
Selain memberikan pakan berupa pelet, Pembudidaya dapat memberikan pakan berupa daun alas, ampas tahu, bungkil kedelai, daun singkong, atau daun pepaya. Semua pelet tersebut dapat dicampur dengan kadar yang tepat dan sesuai. Selain itu, kontrol pula jadwal pemberian pakan dan banyaknya pakan yang akan diberikan pada ikan gurame.
Baca Juga: Bibit Ikan Gurame: Cara Perawatan dan Tips Sukses Bisnis
eFeeder merupakan alat pemberian pakan pintar untuk ikan yang bisa diatur dan dikontrol jarak jauh oleh Pembudidaya melalui smartphone atau control box. Mengapa harus menggunakan eFeeder saat memberikan pakan pada ikan gurame?
eFeeder dapat menebarkan pakan secara merata ke seluruh kolam dengan jumlah pemberian pakan yang tepat dan sesuai takaran karena bisa diatur oleh Pembudidaya.
Dengan begitu, tidak ada lagi sisa pakan ikan yang tersisa dan mengendap di dasar kolam. Kualitas air kolam dapat terjaga dan proses panen juga jadi lebih cepat hingga 74 hari.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Penyebab ikan gurame naik ke permukaan karena kadar oksigen dan suhu yang tidak stabil di dalam kolam, adanya hama, hingga pemberian pakan yang tidak sesuai aturan.
Cara mengatasi ikan gurame mengambang adalah dengan memperbaiki kualitas kolam seperti memperbaiki suhu, kadar oksigen, dan kadar asam basanya. Selain itu, Pembudidaya juga dapat memberikan probiotik dan mengontrol pemberian pakan gurame.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi