Pertanyaan apakah udang kanibal menjadi salah satu pertanyaan yang cukup sering ditanyakan. Hal ini berhubungan dengan udang yang menjadi salah satu komoditas yang sering dibudidayakan karena memiliki harga jual yang cukup tinggi.
Kanibalisme memang sebuah fenomena yang kerap terjadi di udang, terutama ketika berbudidaya udang. Namun, sifat kanibalisme ini bisa ditekan dengan langkah penanganan yang tepat. Sebelum kita membahas langkah penanganannya, mari kita lihat apa penyebab terjadinya kanibalisme pada udang. Simak penjelasannya di artikel berikut ini!
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup udang vaname adalah sifat alamiah udang untuk memangsa sesamanya atau kanibalisme. Udang kanibal sering terjadi saat berada di fase juvenil dan saat udang mengalami molting atau pergantian cangkang.
Pada saat molting, tubuh udang menjadi lemah karena kehilangan banyak energi dan lunak karena cangkangnya sudah lepas. Pada saat yang sama, ketersediaan pakan pada tambak kurang mencukupi. Hal tersebut akan memicu udang yang tidak molting untuk memangsa sesamanya yang mengalami molting.
Udang kanibal dipicu oleh beberapa hal, seperti adanya udang yang mengalami molting, ukuran udang yang bervariasi, dan faktor ketersediaan pakan.
Udang yang mengalami molting akan menjadi sasaran kanibalisme oleh sesamanya yang tidak mengalami molting. Selain karena tubuh udang lemah dan menjadi lunak, udang vaname yang mengalami molting memiliki aroma udang yang lebih merangsang dibandingkan aroma pakan buatan. Hal tersebutlah yang menyebabkan munculnya kanibalisme antar udang.
Kanibalisme umumnya berhubungan dengan genetik dan kebiasaan hidup. Perbedaan ukuran udang yang drastis dalam satu tambak yang sama bisa menjadi penyebab utama kanibalisme. Udang yang berukuran lebih kecil rentan dimangsa oleh udang yang berukuran lebih besar apabila ketersediaan pakan dalam tambak tidak mencukupi.
Kanibalisme juga tidak lepas dengan ketersediaan pakan dalam tambak. Pakan yang tidak mencukupi kebutuhan akan memancing udang untuk memangsa udang lain yang sedang mengalami molting atau yang berukuran lebih kecil.
Berikut adalah cara meminimalkan kanibalisme pada udang:
Baca Juga: Mengapa Udang Loncat di Tambak? Baca Penjelasannya di Sini!
Kanibalisme menjadi salah satu penyebab tingkat mortalitas yang tinggi pada udang, sehingga Bapak/Ibu perlu menjaga kondisi lingkungan tambak agar tetap optimal untuk meminimalkan penurunan produktivitas udang akibat kanibalisme.
Bapak/Ibu ingin berkonsultasi seputar kanibalisme udang tetapi bingung harus ke mana? Aplikasi eFarm solusinya!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
eFarm adalah aplikasi yang khusus dibuat untuk Petambak udang, lengkap dengan berbagai fitur yang menyajikan solusi untuk permasalahan budidaya udang Bapak/Ibu. Salah satunya adalah fitur Konsultasi Budidaya. Fitur ini bisa dimanfaatkan oleh Bapak/Ibu yang ingin mengkonsultasikan permasalahan di tambak. Kelebihan dari fitur ini adalah mudah diakses, pertanyaan dijawab langsung oleh ahli di bidang budidaya, dan tentunya tanpa biaya! Coba aplikasi eFarm dan mulai konsultasi sekarang!
Kanibalisme sering terjadi pada saat udang berada di fase juvenil dan saat udang mengalami molting atau pergantian cangkang. Pada saat molting, tubuh udang menjadi lemah karena kehilangan banyak energi dan lunak karena cangkangnya sudah lepas. Pada saat yang sama, ketersediaan pakan pada tambak kurang mencukupi. Hal tersebut akan memicu udang yang tidak molting untuk memangsa sesamanya yang mengalami molting.
Sifat kanibal pada udang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu adanya udang yang sedang mengalami molting, ukuran udang yang bervariasi, dan faktor ketersediaan pakan yang tidak mencukupi kebutuhan udang.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi