Lele adalah salah satu ikan yang sangat digemari Pembudidaya. Risiko gagal panennya yang kecil dan daya tahan tubuhnya yang kuat membuat lele menghasilkan keuntungan besar bagi Pembudidaya. Selain itu, permintaan pasar tidak pernah sepi terhadap ikan ini. Sebagai ikan yang sangat digemari masyarakat, bisnis ternak ikan lele seringkali menghasilkan keuntungan yang besar.
Walaupun bisa menghasilkan keuntungan yang besar, pembudidayaannya memerlukan beberapa cara khusus, terutama untuk Pembudidaya pemula. Jangan khawatir, berikut ini adalah hal-hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya atau ternak ikan lele!
Modal adalah hal paling utama yang harus dipersiapkan dalam bisnis ternak ikan lele. Untuk ternak ikan lele sendiri, komponen yang membutuhkan modal biasanya adalah kolam, pakan, bibit, air, alat pompa air, obat, dan listrik.
Kolam yang baru dibangun masih meninggalkan kandungan kimia, contohnya dari semen, yang nantinya akan membahayakan benih lele. Hal ini dapat dihilangkan dengan mengendapkan air di kolam selama 1 hari sebelum digunakan. Setelah itu, kolam juga harus dikuras dan disikat menggunakan daun pepaya. Ketika kolam sudah disikat bersih, isi air untuk diendapkan lagi selama 1 hari untuk proses fermentasi. Fermentasi ini dilakukan dengan mengambil air kolam ikan lele yang sudah terbukti bisa membesarkan ikan secara cepat dan besar sebanyak 1,5 liter.
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk memilih benih ikan lele adalah dengan memilih jenis ikan lele yang ingin dibudidaya. Tahap ini harus benar-benar diperhatikan karena penting sekali untuk memilih jenis ikan lele yang bisa tumbuh dengan cepat dan tidak gampang terkena penyakit. Selanjutnya, ukuran benih lele juga harus sama besarnya karena jika tidak, benih tersebut akan menjadi kanibal. Ukuran benih yang sudah siap dibudidayakan adalah benih yang panjangnya minimal 5 cm. Selain itu, benih juga tidak boleh terlalu kecil karena benih yang terlalu kecil sangat rentan terhadap penyakit.
Pakan yang sesuai dan berkualitas adalah faktor utama kesuksesan pertumbuhan dan kesehatan ikan lele. Agar ikan lele cepat tumbuh besar dan berkualitas, pakan yang dipilih harus mengandung protein yang tinggi (sekitar 30%), karbohidrat (10%-20%), dan vitamin-vitamin lain yang dibutuhkan. Biasanya, dalam ternak ikan lele, pelet adalah jenis pakan yang utama. Pelet yang diproduksi oleh pabrik biasanya sudah diatur sedemikian rupa agar mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh lele. Pelet lele yang diproduksi oleh pabrik terbuat dari bungkil kelapa, bungkil kedelai, dedak, mineral, minyak, tepung, dan berbagai jenis vitamin. Di Indonesia sendiri, pelet lele dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Pelet apung mengandung protein yang lebih tinggi dan biasanya sangat sering digunakan oleh Pembudidaya ketika mendekati masa panen.
Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk memanen ikan lele adalah 3-4 bulan. Ikan lele yang sudah layak dipasarkan adalah ikan yang memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram. Sebelum panen, sebaiknya ikan lele berpuasa selama 1 hari. Proses puasa ini bertujuan untuk mengosongkan perut ikan lele agar tidak ada terlalu banyak kotoran ketika akan dikonsumsi.
Baca Juga: 5 Jenis Ikan Lele yang Cepat Besar, Cocok untuk Budidaya!
Ternak ikan lele mungkin terasa lebih sulit untuk pemula. Oleh karena itu, eFisheryKu hadir untuk membantu Pembudidaya pemula agar sukses panen dan mendapatkan untung yang besar. Dengan fitur yang lengkap, eFisheryKu bisa membantu Pembudidaya pemula menjalankan bisnis budidaya.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Aplikasi ini menyediakan fasilitas dan layanan lengkap seperti akses ke lembaga finansial, penyediaan pakan, informasi budidaya, edukasi budidaya, promosi, dan penawaran menarik lainnya.
Download aplikasi eFisheryKu di Google Play Store dengan mengunjungi link di bawah ini!
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi