Dalam proses pertumbuhannya, Petambak harus memahami cara membuat oksigen untuk udang yang ideal. Oksigen terlarut dibutuhkan guna mengoksidasi nutrien agar menghasilkan energi bebas pada katabolisme (proses pemecahan molekul besar menjadi sederhana) di dalam sel tubuh udang.
Peningkatan padat penebaran udang menjadi buruk ketika kandungan oksigen terlarut tidak dapat memenuhi kebutuhan komunitas udang di dalam kolam tambak. Kekurangan oksigen dapat berdampak kematian pada hasil panen udang Bapak/Ibu.
Apabila oksigen terlarut dalam air bernilai rendah, Bapak/Ibu bisa membuat oksigen sendiri untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air. Cara membuat oksigen untuk udang sangat mudah, yaitu dengan cara mengkorelasikan intensitas pengelolaan pakan dengan parameter kualitas air. Kira-kira bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Oksigen terlarut (DO) memainkan peran penting dalam produksi tambak udang dan metabolisme udang, seperti pembakaran bahan makanan untuk menghasilkan energi serta pertumbuhan udang. Secara umum, ciri-ciri yang bisa dilihat jika nilai DO pada kolam tambak < 2,0 mg/L adalah udang naik ke permukaan, pertumbuhan udang lambat dan adanya risiko kematian yang tinggi. Rendahnya konsentrasi oksigen dapat disebabkan oleh beberapa hal:
Oksigen terlarut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, tingkat bahan organik, populasi spesies air, dan banyak lagi. Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan oksigen terlarut lebih rendah. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah zat beracun, seperti amonia, belerang, dan metana.
Salah satu cara terbaik untuk menjaga kadar oksigen terlarut adalah dengan mengontrol bahan organik yang masuk dalam air kolam tambak, seperti sisa pakan. Masalah oksigen terlarut yang rendah juga dapat diatasi dengan menghindari pemberian pakan yang berlebihan. Pemberian pakan berkualitas tinggi dan angka FCR rendah berfungsi untuk mendapatkan angka pertumbuhan udang yang maksimal, meningkatkan kekebalan udang, dan menghasilkan lingkungan air kolam yang diinginkan.
Salah satu cara membuat kadar oksigen terlalut tetap stabil adalah dengan menggunakan aerator. Beberapa jenis aerator mekanis yang digunakan dalam Akuakultur adalah aerator paddle wheel dan aerator pompa vertikal. Aerator paddle wheel atau aspirator yang paling sering digunakan di kolam tambak udang terdiri dari tiga tipe dasar, yaitu:
Sedangkan, aerator pompa vertikal biasanya digunakan untuk aerasi kolam kecil dan dangkal. Aerator ini biasanya memiliki motor listrik terendam yang digantung di dalam pelampung. Baling-baling yang terletak tepat di bawah permukaan air menggerakkan air secara vertikal ke atas.
Aerator pompa vertikal menyediakan transfer oksigen lokal yang baik di sekitar aerator, tetapi mungkin tidak mempengaruhi konsentrasi DO secara lateral di kolam besar. Aerator pompa vertikal bukanlah alat sirkulasi yang baik, karena sebagian besar energinya bekerja secara vertikal untuk memaksa air naik ke udara. Penentuan kadar oksigen dalam suatu perairan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan titrasi (titrimetrik) dan alat ukur DO meter.
Kelebihan pengukuran dengan DO meter adalah lebih praktis dan mudah daripada metode titrasi. Selain itu, DO meter lebih mudah dibawa ke beberapa lokasi budidaya udang. Salah satu contoh DO meter adalah Paralab Perlengkapan Test Kit DO dari Pradipta Paramita yang dapat ditemukan di Toko Budidaya dalam aplikasi eFarm. Produk ini mampu menunjukkan kadar oksigen terlarut dalam air (DO/Dissolved Oxygen) dengan cepat dan praktis untuk analisis air kolam atau air tambak.
Dapatkan diskon hingga 50% untuk pembelian kebutuhan budidaya udang hanya dengan mengisi data diri Bapak/Ibu pada formulir di bawah ini. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Jadi tunggu apa lagi? Miliki aplikasi eFarm sekarang dan temukan produk terbaik untuk udang kesayangan Bapak/Ibu agar panen udang lebih maksimal!
Oksigen terlarut (DO) memainkan peran penting dalam produksi tambak udang dan metabolisme udang, seperti pembakaran bahan makanan untuk menghasilkan energi dan pertumbuhan udang.
Oksigen terlarut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, tingkat bahan organik, populasi spesies air, dan banyak lagi.
Beberapa jenis aerator mekanis yang digunakan dalam Akuakultur adalah aerator paddle wheel dan aerator pompa vertikal. Aerator paddle wheel atau aspirator adalah aerator yang paling sering digunakan di kolam tambak udang.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi