Budidaya udang sistem tertutup merupakan budidaya udang yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan air selama siklus budidaya. Namun, selain itu, apakah Bapak/Ibu mengetahui prinsip atau tujuan lain dari sistem budidaya ini? Jika tidak, cari tahu selengkapnya di artikel ini yuk!
Budidaya udang sistem tertutup merupakan salah satu jenis dari sistem budidaya berdasarkan penggunaan air. Selain sistem tertutup, ada juga sistem terbuka, semi tertutup, dan closed recirculating system (CRS) di dalamnya. Berikut adalah perbedaan ke-4 sistem budidaya tersebut:
Budidaya udang sistem terbuka beroperasi dengan membutuhkan sinar matahari, nutrisi, dan gas-gas dari lingkungan sekitar tambak. Masukan ini kemudian diproses oleh organisme planktonik seperti Fitoplankton dan Zooplankton untuk memproduksi makanan, sumber energi, dan produk sampingan. Maka dari itu, budidaya ini juga disebut budidaya sistem plankton yang bisa menghasilkan plankton dalam jumlah banyak untuk pakan udang vaname.
Budidaya sistem terbuka menghasilkan keluaran dalam bentuk limbah dan produk sampingan yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Limbah dan produk sampingan ini kemudian diproses dan dikembalikan ke lingkungan melalui proses dekomposisi dan siklus nutrisi.
Perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, kadar nutrisi, kondisi fisik, dan kimia air juga dapat mempengaruhi dinamika tambak yang menggunakan sistem terbuka. Sebaliknya, sistem terbuka juga dapat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya melalui produksi oksigen dan konsumsi karbon dioksida. Secara keseluruhan, budidaya sistem terbuka memperlihatkan interaksi yang kompleks antara organisme dan lingkungan yang saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat memberikan dampak pada keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
Budidaya semi tertutup merupakan campuran antara budidaya sistem terbuka dan tertutup. Pada sistem ini, sterilisasi air hanya dilakukan pada saat persiapan air dan budidaya pada bulan pertama atau kedua. Pada bulan berikutnya, budidaya dilakukan dengan sistem terbuka. Penggunaan sistem ini bertujuan untuk mengantisipasi serangan penyakit pada awal budidaya, yang merupakan fase kritis, dan mengatasi penurunan kualitas serta volume air pada pertengahan hingga akhir budidaya. Selain ketercukupan air sepanjang periode budidaya, sistem semi tertutup dapat menekan timbulnya penyakit dan mengurangi biaya produksi.
Dalam industri Akuakultur, budidaya udang sistem tertutup juga disebut dengan budidaya udang sistem bioflok. Sistem ini menerapkan metode pemeliharaan udang yang menggunakan teknologi sistem tertutup, di mana air tambak udang diolah secara biologis oleh bakteri dan mikroorganisme yang hidup di dalam sistem tersebut. Dalam budidaya sistem ini, keberadaan pembuangan sentral atau sipon tidak diperlukan.
Dalam sistem ini, limbah organik dan sisa pakan diolah oleh bakteri dan kemudian akan menghasilkan nutrisi yang dapat digunakan kembali oleh udang. Nutrisi tersebut kemudian diserap oleh tumbuhan atau fitoplankton yang juga hidup dalam sistem bioflok.
Walaupun sangat menguntungkan budidaya, biaya awal yang harus Bapak/Ibu keluarkan untuk mengadopsi sistem ini lebih tinggi dari sistem lainnya. Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan untuk membangun sistem dan perawatan yang lebih intensif demi menjaga keseimbangan ekosistem dalam tambak udang.
Closed recirculating system atau CRS muncul karena meningkatnya serangan penyakit dan tingginya biaya untuk sterilisasi air selama budidaya berlangsung. Pada sistem ini, penerapan biosecurity menjadi sangat ketat karena air dan semua peralatan tambak harus disterilkan selama periode budidaya.
Untuk mensterilkan air, Bapak/Ibu bisa mengolah kembali air buangan dari tambak melalui kolam pengendapan (sedimentation pond), kolam biofiltrasi (biofiltration pond), dan kolam rekondisi (reconditioning pond) sebelum masuk ke kolam budidaya (culture pond).
Di kolam biofiltrasi, pengolahan air dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis ikan herbivora atau omnivora seperti ikan nila, salin, dan kerang hijau. Lalu, di kolam rekondisi, pengolahan air dilakukan dengan menggunakan aerator/kincir air untuk meningkatkan kualitas air, terutama oksigen terlarut. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam sistem ini adalah perbandingan antara kolam budidaya (tambak) dengan kolam perlakuan (treatment pond).
Sistem budidaya udang dengan sistem tertutup sudah banyak digunakan oleh Pembudidaya udang karena kelebihannya yang dapat mereduksi biaya dan penggunaan air. Selain dapat menghemat biaya air selama budidaya, berikut adalah beberapa keunggulan budidaya sistem tertutup:
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri Akuakultur di dunia, penelitian untuk menciptakan teknologi yang semakin bagus pun perlu dilakukan. Salah satunya adalah penelitian tentang pemanfaatan mikroba dalam budidaya udang sistem tertutup yang saat ini banyak digunakan dalam industri Akuakultur. Dalam hal ini, peran mikroba adalah:
Penerapan mikroba dalam Akuakultur dilakukan ke dalam sistem tertutup berbasis mikroba, seperti sistem ZWD, Biofloc, Periphyton, Biofilm, Defined biofilm, RAS, dan Green water technique.Berikut berbagai jenis dan karakteristik dari masing-masing sistem tertutup berbasis mikroba:
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Budidaya udang sistem tertutup memang sangat menarik karena banyak keuntungan yang bisa Bapak/Ibu dapat dengan sistem ini. Namun, Bapak/Ibu perlu melakukan budidaya sistem tertutup dengan cara yang tepat untuk dapat memaksimalkan keuntungannya. Jika Bapak/Ibu ingin mengetahui cara yang tepat untuk membudidayakan udang dengan sistem ini, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli budidaya udang eFishery melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm.
Selain bisa berkonsultasi langsung tentang budidaya udang sistem tertutup, di fitur Konsultasi Budidaya Bapak/Ibu bisa mengetahui tips menarik lainnya seputar budidaya udang.
Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya!
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi