Lele Mutu Tinggi Tiada Tara, yang lebih dikenal sebagai Lele Mutiara, merupakan hasil riset pemuliaan ikan lele yang dilakukan selama 5 tahun di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi. Pemuliaan ikan lele ini adalah upaya dalam menjawab persoalan produksi ikan lele nasional yang terus mengalami penurunan secara signifikan.
Ikan lele mutiara merupakan salah satu ikan yang memiliki ketahanan hidup yang tinggi, tahan terhadap penyakit, dan masa pemeliharaan yang sangat singkat. Ikan lele jenis ini dapat dipanen pada umur 40-50 hari setelah tebar benih. Oleh karena itu, budidaya lele mutiara berpotensi meraup untung yang besar.
Apakah Bapak/Ibu penasaran dengan keunggulan dan cara budidaya ikan lele mutiara yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar? Yuk, simak artikel ini untuk tahu jawabannya!
Ikan lele merupakan salah satu ikan yang paling banyak digemari di Indonesia, sehingga menyebabkan permintaan pasar terhadap ikan lele tergolong tinggi. Mulai dari penjual sayur, pengepul atau pedagang besar di pasar, pemilik katering rumahan, warung pecel lele, hingga restoran. Tak heran jika ikan ini memiliki banyak penggemar karena rasanya yang gurih dan lezat.
Oleh sebab itu, budidaya lele mutiara memiliki potensi bisnis yang menguntungkan. Budidaya ikan lele mutiara terbilang mudah dan masa panennya lebih cepat dari lele lainnya. Risiko gagal panen yang kecil dan daya tahan tubuh yang kuat membuat lele mutiara menghasilkan keuntungan yang besar bagi Pembudidaya.
Ikan lele mutiara merupakan persilangan antara ikan lele Mesir, Phyton, Sangkuriang, dan Dumbo. Lele mutiara merupakan strain unggul baru ikan lele Afrika hasil pemuliaan Balai Penelitian Ikan (BPPI) Sukamandi yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 77 KEPMEN-KP/2015.
Berikut adalah klasifikasi ikan lele mutiara:
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Ostrariophysi
Sub Ordo : Siluroidea
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus
Ciri fisik lele mutiara memiliki tubuh sama dengan ikan lele pada umumnya, yaitu memiliki bentuk tubuh menyerupai belut, memiliki badan silinder memanjang, sirip punggung dan anal yang panjang, kepalanya gepeng, kulit diselimuti lendir yang licin, dan berwarna hitam pekat.
Untuk memudahkan beraktivitas di air yang gelap, tubuh ikan lele dilengkapi 4 sungut peraba atau barbels, yang berfungsi sebagai peraba dan penciuman untuk menemukan sumber makanan dalam gelap serta melindungi dari serangan. Ikan lele juga memiliki 3 buah sirip tunggal, yaitu sirip punggung (dorsal), sirip ekor (caudal), dan sirip dubur yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat berenang. Selain itu, terdapat pula sirip dada yang keras dan runcing, atau dikenal juga dengan sebutan patil.
Ciri lele mutiara berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari bentuk fisiknya, antara lain:
Bisnis ternak lele mutiara adalah salah satu bisnis yang menguntungkan, karena lele mutiara memiliki keunggulan dibandingkan dengan lele jenis lainnya. Lele mutiara memiliki keunggulan karakter relatif lengkap sebagai komoditas perikanan budidaya, terutama pada karakter pertumbuhan, efisiensi pakan, keseragaman ukuran, dan ketahanan terhadap penyakit, lingkungan, serta stres.
Berikut adalah keunggulan ikan lele mutiara dibandingkan lele lain:
Laju pertumbuhan lele mutiara lebih tinggi daripada benih-benih lain, berkisar 10-40%.
Lama pembesaran benih berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm dengan padat tebar 100 ekor/m² berkisar 40-50 hari. Sedangkan, pada padat tebar 200-300 ekor/m² berkisar 60-80 hari.
Tahap produksi benih, diperoleh 80-90% benih siap jual dan pemanenan pertama pada tahap pembesaran. Pada tahap pembesaran tanpa sortir, diperoleh ikan ukuran konsumsi sebanyak 70-80%.
FCR (Feed Conversion Ratio) relatif rendah, pada pendederan berkisar 0,6-0,8 dan pada pembesaran berkisar 0,8-1,0.
Sintasan SR (Survival Rate) pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik). Maka tak heran jika ikan lele ini tahan terhadap penyakit dan memiliki kekebalan tubuh yang baik.
Ikan lele mutiara memiliki toleransi lingkungan relatif tinggi. Disarankan suhu berkisar 15-30℃, pH berkisar 5-10, amonia berkisar < 3 mg/L, nitrit berkisar < 0,3 mg/L, salinitas berkisar 0-10 ‰.
Produktivitas pada tahap pembesaran 20-70% lebih tinggi daripada benih-benih strain lain.
Baca Juga: Tips Pemilihan dan Perawatan Induk Ikan Lele
Dalam budidaya ikan lele mutiara perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Modal adalah hal paling utama yang harus dipersiapkan dalam bisnis ternak lele mutiara. Komponen yang memerlukan modal biasanya adalah bibit lele mutiara, kolam, pakan, air, listrik, dan obat.
Ada berbagai macam tipe kolam yang biasa digunakan untuk budidaya ikan lele. Tipe-tipe kolam yang umum digunakan adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, dan lain-lain. Namun, dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh Pembudidaya.
Berikut adalah tahapan yang harus dipersiapkan dalam menyiapkan kolam tanah:
Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele mutiara sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Tahap ini harus benar-benar diperhatikan agar lele bisa tumbuh dengan cepat. Selanjutnya, ukuran benih yang dipilih berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm, ukuran benih tidak boleh terlalu kecil karena benih yang terlalu kecil sangat rentan terhadap penyakit.
Pakan merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya. Ketersediaan pakan yang memadai secara kualitas dan kuantitas akan berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya lele mutiara, seperti ikan yang sehat, tumbuh optimal dan berkualitas tinggi. Agar lele mutiara cepat tumbuh besar dan berkualitas, pakan yang diberikan harus mengandung protein tinggi, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Waktu yang dibutuhkan untuk memanen ikan lele mutiara bergantung pada padat tebar. Waktu panen lele dengan padat tebar 100 ekor/m² berkisar 40-50 hari. Sedangkan, pada padat tebar 200-300 ekor/m² berkisar 60-80 hari.
Ikan lele mutiara termasuk dalam golongan pemakan segala, tetapi cenderung pemakan daging. Ikan lele merupakan jenis ikan yang memiliki kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam (bottom feeder).
Ikan lele mutiara bersifat nokturnal, yaitu mempunyai kecenderungan beraktivitas dan mencari makan pada malam hari. Namun, dalam usaha budidaya ikan lele mutiara akan dibiasakan untuk makan pada pagi atau siang hari.
Ikan lele mutiara tergolong rakus, hal tersebut didukung oleh bentuk mulut yang cukup lebar. Untuk menunjang pertumbuhan ikan lele mutiara, kebutuhan nutrisi perlu tercukupi dengan baik. Berikut adalah kebutuhan nutrisi dalam ternak lele mutiara:
Kebutuhan nutrisi lele mutiara:
No | Kandungan Nutrisi | Persentase (%) |
1. | Protein (min) | 30 |
2. | Kadar Lemak (min) | 5 |
3. | Serat Kasar (maks) | 8 |
4. | Kadar Air (maks) | 12 |
5. | Kadar Abu (maks) | 13 |
Pemberian pakan yang baik adalah pakan harus dapat dimakan oleh ikan (ukuran pakan harus sesuai dengan mulut), pakan harus mudah dicerna, dan pakan harus dapat diserap oleh tubuh ikan. Apabila pemberian pakan dilakukan dengan baik, akan memberikan manfaat optimal bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele mutiara.
Baca Juga: Pakan Ikan Lele: Kebutuhan Nutrisi, Jenis & Tips Pemberian!
Kualitas air berpengaruh terhadap pertumbuhan, tingkat kesehatan, dan kelangsungan hidup ikan. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan ikan mengalami stres dan imun turun, patogen mudah berkembang, dan potensi timbulnya penyakit.
Faktor terjadinya penurunan kualitas air:
Kualitas air yang baik untuk ikan lele mutiara, antara lain:
Parameter | Nilai |
Suhu | 15-30℃ |
Oksigen Terlarut | 3,5-6 ppm |
Salinitas | 0-10‰ |
pH | 5-10 |
Amonia | < 3 mg/L |
Nitrit | < 0,3 mg/L |
Baca Juga: Jaga Kualitas Air Kolam Ikan Lele dengan Cara Berikut!
Berbudidaya ikan lele, terutama budidaya lele mutiara, bukanlah bisnis tanpa kendala. Tapi, bisnis budidaya ikan juga berpeluang tumbuh pesat. Bagi Bapak/Ibu yang tertarik untuk mengembangkan bisnis budidaya ikannya, eFishery punya Kabayan!
Kabayan* (Kasih, Bayar Nanti) adalah layanan yang menyediakan akses ke institusi finansial untuk mendukung Bapak/Ibu mengembangkan bisnis budidaya ikan, layanan ini bisa diajukan melalui aplikasi eFisheryKu atau langsung ke Tim eFishery di lapangan/eFisheryPoint.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Yuk, daftar Kabayan melalui aplikasi eFisheryKu dan kembangkan bisnis budidaya lele mutiara dengan Kabayan!
*Untuk program Kabayan, eFishery bekerja sama dengan pihak ketiga yang diawasi/berizin dari OJK.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi