Blind feeding udang vaname merupakan salah satu metode pemberian pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan udang budidaya. Dalam budidaya udang, metode pemberian pakan menjadi salah satu upaya dalam melakukan manajemen pakan agar penggunaan pakan menjadi lebih optimal. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Metode pemberian pakan merupakan salah satu cara untuk pengelolaan pakan yang diharapkan dapat memaksimalkan pertumbuhan dan menekan biaya pakan dalam budidaya udang. Metode pemberian pakan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Blind feeding dan Demand feeding. Penerapan metode tersebut didasarkan pada umur dan kebutuhan atau nafsu makan udang. Berikut adalah tabel metode pemberian pakan berdasarkan DOC:
Berdasarkan tabel metode pemberian pakan di atas, dapat diketahui bahwa program pakan Blind Feeding digunakan untuk DOC 1-30 di mana penggunaannya akan dikombinasikan dengan metode Demand Feeding. Tujuannya yaitu untuk penyesuaian udang berpindah program pakan dari berdasarkan estimasi (Blind Feeding) ke program pakan yang berdasarkan sampling (Demand Feeding). Kemudian, udang akan diberikan metode Demand Feeding pada DOC 30 sampai panen.
Blind feeding atau pakan buta merupakan metode pemberian pakan secara estimasi yang dilakukan pada udang umur day of culture (DOC) 1-30. Penerapan metode ini tidak memperhatikan program pakan dan tergantung pada ketersediaan pakan alami. Biasanya pakan pada tambak menjadi pupuk untuk air dan sisanya dimanfaatkan sebagai pakan udang.
Pada fase awal pemeliharaan, udang lebih memilih memakan pakan alami karena sesuai dengan bukaan mulut udang. Tujuan penggunaan blind feeding adalah untuk memperoleh sintasan atau survival rate (SR) yang tinggi, ukuran udang yang merata dan sebagai pengenalan pertama benur pada pakan buatan.
Program blind feeding udang biasanya diberikan pada udang DOC 1-30, kemudian dikombinasikan dengan metode demand feeding pada DOC 10-30. Penentuan jumlah pakan blind feeding didasarkan pada jumlah benur yang ditebar, pertumbuhan, nilai sintasan (SR) udang yang ditargetkan, target FR (Feeding Rate, persentase kebutuhan pakan udang per hari berdasarkan MBW/ABW) dan kecukupan pakan alami yang tersedia di tambak.
Nutrisi udang menjadi salah satu faktor penting yang harus tersedia dalam pakan untuk membantu memaksimalkan pertumbuhan udang khususnya post larva atau benur udang. Beberapa komponen nutrisi yang penting dan harus tersedia dalam pakan udang antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang bisa dilihat pada tabel berikut:
Pada awal pemeliharaan, udang membutuhkan protein sekitar 45-55% untuk membantu pertumbuhannya. Kebutuhan karbohidrat untuk benur udang agar mencapai pertumbuhan optimal yaitu lebih rendah dari 20%.
Biasanya, kadar lemak dalam pakan udang vaname sekitar 5 – 7%. Pemberian vitamin dan mineral diberikan secukupnya tergantung dengan kebutuhan dan kondisi udang. Beberapa jenis vitamin yang dibutuhkan udang antara lain; vitamin A, vitamin D3, vitamin E, vitamin K, vitamin B1, vitamin B12 dan vitamin C.
Sedangkan mineral dibagi menjadi 2, makro mineral dan mikro mineral. Makromineral terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (P), klorida (Cl) dan sulfur (S). Sedangkan mikro mineral terdiri dari besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), iodium (I), dan lain-lain.
Jenis pakan udang (biasanya lebih spesifik ke nomor pakan) diberikan pada udang dengan menyesuaikan bukaan mulut udang, sehingga pentingnya menentukan jenis pakan yang sesuai dengan umur dan target ABW/MBW udang. Berikut adalah tabel jenis dan panduan pakan untuk program blind feeding dengan tebaran 100.000 ekor benur pada sistem budidaya intensif:
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jenis pakan yang sesuai dengan DOC, di mana DOC 1-10 diberi pakan berupa powder atau bubuk. DOC 11-20 diberi pakan kombinasi powder dan crumble atau pelet. Kemudian, DOC 21-30 diberi pakan berupa crumble atau pelet.
Agar pemberian pakan lebih sesuai dengan kebutuhan pakan udang, Bapak/Ibu bisa mengamati usus udang ketika udang sudah bisa diamati dengan menggunakan anco. Jika usus udang penuh dengan makanan, maka jumlah pakan yang diberikan sudah cukup sesuai. Ketika jumlah pakan yang diberikan sudah sesuai, maka estimasi SR pun juga telah sesuai
Dalam kondisi maraknya outbreak AHPND, Petambak biasanya menggunakan 2 kg/100.000 PLs (ekor benur) di pakan awal untuk menghindari serangan AHPND dengan penambahan pakan 0,2 kg (selama DOC 1-10), 0,4 kg (selama DOC 11-20), dan 0,6 kg (selama DOC 21-30). Sehingga, didapatkan jumlah pakan kumulatif DOC 1-30 yaitu sebesar 200 kg
Jumlah pakan dengan metode blind feeding kemudian biasanya mengacu pada target FCR (Feed Conversion Ratio) di DOC 30. Pada umumnya target FCR di DOC 30 yang digunakan Petambak adalah 1:1.
Perlu diingat bahwa FCR merupakan rasio jumlah pakan kumulatif dibanding dengan biomassa. Contohnya, untuk tebaran 100.000 benur pada sistem budidaya intensif, jika menargetkan FCR 1:1 dengan menggunakan jumlah pakan kumulatif sebesar 200 kg, maka target biomassanya sebesar 200 kg juga.
Target biomassa yang sebesar 200 kg dengan populasi sebanyak 100.000 ekor udang, maka bisa didapatkan target MBW/ABW sebesar 0,002 kg.
Berikut adalah contoh jumlah pemberian pakan dalam satu bulan pertama (1-30 hari) untuk tebaran 100.000 benur udang vaname pada sistem budidaya intensif:
Pemberian pakan yang berkualitas baik, sesuai kebutuhan dan tahapan perkembangan udang akan memberikan dampak positif terhadap produksi budidaya.
Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan untuk program blind feeding:
Blind feeding merupakan pemberian pakan pada awal pemeliharaan budidaya. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih detail seperti penentuan jumlah tebar, target pertumbuhan, dan optimasi pendukung lainnya sebelum menentukan blind feeding, atau Bapak/Ibu bisa langsung mengkonsultasikan terkait blind feeding melalui Konsultasi Budidaya pada aplikasi eFarm.
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
eFarm merupakan aplikasi yang dapat membantu para Petambak untuk menyelesaikan permasalahan budidaya udang dengan fitur Konsultasi Budidaya. Konsultasi Budidaya adalah salah satu fitur dalam aplikasi eFarm yang dapat digunakan Bapak/Ibu untuk mengkonsultasikan permasalahan budidaya yang akan dijawab langsung oleh ahli Akuakultur profesional.
Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasikan permasalahan budidaya sekarang juga!
Blind feeding atau pakan buta merupakan metode pemberian pakan secara estimasi yang dilakukan pada udang umur day of culture (DOC) 1-30.
Jenis pakan udang yang diberikan pada udang harus menyesuaikan bukaan mulut udang agar pakan tidak terbuang sia-sia. Adapun jenis pakan pada DOC 1-10 adalah powder, jenis pakan DOC 11-20 adalah kombinasi powder dan crumble, sedangkan jenis pakan DOC 21-30 adalah crumble atau pellet.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi