logo efishery retina colored
strategi dan analisis biaya pakan tambak udang vaname

Manajemen biaya pakan tambak udang vaname merupakan salah satu langkah yang digunakan untuk mengoptimalkan keuntungan budidaya. Pakan udang vaname menjadi faktor yang sangat penting dalam budidaya karena menyerap 60-70% dari total biaya operasional. 

Manajemen biaya pakan udang vaname selain dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan udang, juga dapat mencegah terjadinya pembengkakan biaya pakan. Sehingga Bapak/Ibu terhindar dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Simak selengkapnya di sini!

Biaya dan Kebutuhan Pemberian Pakan Udang 

Pakan udang didapatkan dengan dua cara, yaitu dengan cara membeli pakan pabrik dan membuat pakan secara mandiri. Kedua cara tersebut memiliki perbedaan harga dan kualitas. 

Pakan pabrik memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan harga yang cukup mahal untuk 1 kg pakan, sedangkan pakan buatan secara mandiri memiliki kandungan gizi yang dapat diatur sesuai dengan keinginan Petambak, misalnya Bapak/Ibu ingin memperbanyak kandungan protein atau karbohidrat dalam pakan yang dibuat. Selain itu, pakan yang dibuat secara mandiri mampu mengurangi biaya operasional pakan karena harga relatif rendah untuk 1 kg pakan. Berikut merupakan contoh estimasi biaya pakan pabrik dan pakan buatan mandiri. 

1. Estimasi Biaya Pakan Tambak Udang Buatan Pabrik

Misalnya, terdapat padat tebar 100.000 ekor dengan sistem budidaya intensif. Estimasi total pakan udang vaname sampai panen (1 siklus budidaya) adalah sebesar 3.556,92 kg. Biasanya range pakan pabrik berada di kisaran Rp12.500 sampai Rp20.000 lebih per kg, tergantung dengan jenis dan merk pakan. Berikut contoh estimasi biaya pakan tambak udang buatan pabrik:

tabel estimasi biaya pakan udang buatan pabrik
Sumber: KKP, 2020 dan Perhitungan Mandiri

Jadi, estimasi biaya pakan yang dibutuhkan untuk 1 siklus dengan padat tebar 100.000 ekor dan total pakan 3556,92 kg adalah sebesar Rp49.944.396. Semakin tinggi kandungan gizi dalam pakan pabrik, maka semakin tinggi harga pakan per kg. 

2. Estimasi Biaya Pakan Tambak Udang Buatan Mandiri

Apabila Bapak/Ibu ingin menekan biaya pakan udang vaname selama 1 siklus budidaya, Bapak/Ibu bisa membuat pakan secara mandiri dengan menggunakan bahan dan harga yang relatif murah namun tetap bergizi seimbang sesuai kebutuhan udang. Berikut merupakan contoh perhitungan biaya untuk 1 kg pakan dengan protein 30%:

tabel estimasi biaya pakan udang buatan mandiri
Sumber: KKP, 2017 dan Perhitungan Mandiri

Kesimpulannya, biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1 kg pakan dengan protein 30% adalah Rp11.037.

Jika Bapak/Ibu membutuhkan estimasi 3.556,92 kg pakan untuk tebaran 100.000, maka Bapak/Ibu membutuhkan estimasi biaya:

Biaya = Rp11.037 x 3.556,92 kg

= Rp39.257.726

Jadi, biaya pakan yang dibutuhkan untuk 1 siklus dengan total pakan 3.556,92 kg adalah sebesar Rp39.257.726. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pakan pabrikan. Namun, apabila Bapak/Ibu ingin membuat pakan secara mandiri, maka diperlukan biaya investasi untuk alat-alat pembuat pakan. Adapun estimasi biayanya sebagai berikut:

tabel estimasi biaya investasi alat pembuat pakan udang buatan mandiri
Sumber: KKP, 2017

Investasi alat-alat di atas memiliki jangka waktu yang relatif lama, yaitu berkisar 5-10 tahun, selama dilakukan perawatan yang baik dan benar. 

Pakan Buatan Pabrik atau Mandiri? 

Pakan buatan pabrik dan mandiri memiliki kegunaannya masing-masing bergantung pada kebutuhan Bapak/Ibu. Berikut merupakan perbedaan keduanya:

perbedaan pakan udang buatan pabrik dan mandiri
Sumber: eFishery

Pada umumnya, Petambak Udang menggunakan pakan buatan pabrik sebagai pakan pokok. Beberapa industri tambak udang besar biasanya menggunakan pakan buatan mandiri untuk melakukan uji coba dalam peningkatan produksi udang mereka. 

Biaya pakan menjadi salah satu penentu keberhasilan usaha budidaya udang, karena pakan cenderung menghabiskan biaya yang lebih banyak dibandingkan biaya operasional lainnya, seperti obat-obatan, benur, listrik, dan lain-lain. Oleh karena itu, analisis usaha penting dilakukan sebelum budidaya untuk terciptanya keberlangsungan budidaya udang yang berkelanjutan. 

Bapak/Ibu bisa memilih untuk menggunakan pakan buatan pabrik, membuat secara mandiri, atau mengkombinasikan keduanya yang dirasa paling baik dan sesuai dengan kondisi tambaknya masing-masing.

Strategi Mengoptimalkan Pakan Udang

Strategi yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan pakan udang vaname agar penggunaannya lebih sesuai dengan kebutuhan udang adalah sebagai berikut:

  1. Pemberian Pakan Berdasarkan Umur
    Pemberian pakan berdasarkan umur dapat membantu mengoptimalkan penggunaan pakan. Penggunaan pakan pada DOC >30 berbeda dengan penggunaan pakan pada DOC <30 mulai dari jenis, kandungan, dan kebutuhan pakan. Sehingga pemberian pakan harus didasarkan pada umur udang.
  2. Pemberian Pakan Sesuai Kondisi Udang di Tambak
    Bapak/Ibu harus selalu memberikan takaran pakan sesuai dengan kondisi udang di tambak. Maka dari itu, Bapak/Ibu perlu melakukan sampling secara reguler untuk mengecek kondisi kesehatan dan nafsu makan udang terkini. Jika udang sakit dan nafsu makan berkurang, maka bisa dilakukan pengurangan pakan atau pemuasaan. Begitu pula jika pakan yang di anco ternyata habis, maka pakan bisa ditambahkan beberapa persen di hari berikutnya.
  3. Pemuasaan Udang
    Pemuasaan udang atau pengurangan pakan secara periodik adalah salah satu cara untuk menurunkan laju metabolisme atau sisa pakan dalam tambak. Pengurangan dosis pakan yang dilakukan adalah sebesar 30-60% dari berat biomassa yang dilakukan 1 hari dalam 1 minggu. Pengurangan atau pemuasaan udang tidak berpengaruh terhadap pertambahan berat, laju pertumbuhan, sintasan (SR) udang, dan produksi budidaya. Selain itu, dilakukannya pemuasaan atau tidak, rasio konversi pakan (FCR) relatif sama, namun dengan dilakukan pemuasaan udang dapat menurunkan biaya pakan sebesar 7,71 – 22,39%.
  4. Bahan Pengganti yang Relatif Murah Namun Bergizi Tinggi
    Bagi Bapak/Ibu yang ingin membuat pakan secara mandiri, bisa menggunakan bahan-bahan yang relatif murah namun tetap bergizi tinggi. Misalnya, karena harga tepung ikan relatif mahal, Bapak/Ibu bisa menggantinya dengan tepung cangkang kepiting, tepung kepala lele atau yang lainnya, selama kandungan proteinnya tinggi atau hampir sama dengan tepung ikan. Cara ini bisa menekan biaya pakan sehingga menjadi lebih hemat.
  5. Pemberian Vitamin, Mineral dan Immunostimulan
    Pemberian saprotam seperti vitamin, mineral dan immunostimulan yang dicampur pada pakan dapat membantu meningkatkan nafsu makan udang dan menjaga imunitas udang. Sehingga, udang menjadi tidak mudah stres dan nafsu makan udang tetap terjaga.
  6. Pergiliran Pakan Protein Berbeda
    Pergiliran pakan protein yang berbeda yaitu pakan berprotein tinggi diberikan secara bergilir dengan pakan berprotein rendah. Protein merupakan kandungan pakan yang paling mahal. Sehingga, dengan pergiliran pakan dimaksudkan untuk menekan biaya operasional pakan dalam budidaya. Pengurangan proporsi protein dalam pakan tidak mempengaruhi laju pertumbuhan udang namun dapat berpengaruh terhadap berkurangnya biaya, dan pakan menjadi lebih hemat. Pergiliran pakan ini dapat dilakukan dengan cara dua hari pakan protein rendah (28%), digilir satu hari pakan protein tinggi (30-35%).
  7. Gunakan Automatic feeder (Autofeeder)
    Penggunaan auto feeder dinilai mampu menghemat penggunaan pakan, karena dapat meminimalisir sisa pakan yang tidak termakan oleh udang, sehingga Bapak/Ibu bisa terhindar dari overfeeding dan pembengkakan biaya pakan. Penggunaan auto feeder juga bisa mengurangi masa pemeliharaan udang secara intensif yaitu 25% lebih pendek daripada pemberian pakan secara manual. Biasanya untuk udang size 35 perlu waktu budidaya kurang lebih 120 hari, namun dengan menggunakan auto feeder bisa mempersingkat masa pemeliharaan menjadi kurang lebih 90 hari. Sehingga, hal tersebut dapat menghemat biaya pakan yang dikeluarkan. 

Pakai eFeeder, Strategi untuk Pakan yang Lebih Optimal

Manajemen pakan udang vaname merupakan salah satu langkah yang dapat digunakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama proses budidaya berlangsung, seperti overfeeding, tingginya biaya pakan dan nilai FCR dan lain-lain. Salah satu cara manajemen atau strategi pakan udang yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan eFeeder.

auto feeder efeeder udang dari efarm efishery

eFeeder merupakan alat pemeberi pakan otomatis yang dirancang oleh eFishery untuk membantu Petambak Udang dalam pemberian pakan secara efisien dengan takaran yang sudah ditentukan. Adapun manfaat eFeeder sebagai berikut:

  • Mengoptimalkan FCR

Sebaran pakan yang merata dengan menggunakan eFeeder dapat mencegah pakan terbuang sehingga nilai FCR tetap optimal dan pengeluaran pakan menjadi hemat.  

  • Mempercepat Pertumbuhan Udang

Pakan yang ditebar dengan menggunakan eFeeder akan dimakan langsung oleh udang, sehingga nutrisi pakan tetap terjaga, mengurangi sisa pakan dan mencegah penumpukan limbah yang berpotensi menurunkan kesehatan ikan.

  • Meningkatkan Hasil Produksi

eFeeder akan memberikan pakan sesuai jadwal dan terukur. Hal tersebut dapat menjadikan sebaran pakan menjadi merata sehingga pertumbuhan udang menjadi merata dan hasil produksi akan meningkat.

Tertarik untuk mencobanya? Bapak/Ibu bisa mengisi formulir dibawah ini. Jika beruntung, Bapak/Ibu bisa mendapatkan kesempatan untuk mencoba sewa eFeeder secara gratis!

Tertarik untuk Sewa/Beli eFeeder?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Related Post